66.

4.5K 262 142
                                    

lagi dan lagi aku mengingatkan untuk selalu menghargai karya orang dengan cara vote atau komen sesuka kalian! mari jadi pembaca yang lebih bijak dan membuat author senang(◍•ᴗ•◍)

Happy Reading 💐

"Bos kenal sama Dokter tadi?" tanya Austin penasaran

Alandra mengangguk mengiyakan "Kenal, dia musuh gang saya dulu pas SMA"

Bibir Austin berbentuk hurup 'O' seakan mengerti

"Tadi ceweknya cantik ya Bos?"

Alandra menyerngit bingung "Cewek siapa?"

"Cewek Dokternya, yang tadi ituloh, mana so sweet sampe bawain makan buat Dokternya segala" Austin mesem-mesem sendiri melihat kemesraan tadi

Sedangkan Alandra, laki-laki itu terdiam menatap depan dengan pandangan kosong.

Apa tadi 'cewek Dokternya?' hah rasanya Alandra ingin menghilang sekarang, organ dalamnya terasa seperti ditusuk oleh ribuan jarum tak kasat mata

Perasaan nya campur aduk, ingin berteriak dan memukul tembok untuk menghalau segala rasa emosi yang ada dalam benaknya

"Bos Bos Bos BOS" teriak Austin, membuat lamunan Alandra buyar

Menatap sang sekretaris sinis "Ngapain si Lo tin Hah?" omel Alandra dengan bahasa santainya

Terkadang memang, Alandra dan Austin sering kali memakai gaya bicara gue-lo, tapi untuk diluar pekerjaan saja

"Hehehe ya lagian Lo pake ngelamun segala, mikirin apasih?" tanya Austin penasaran

"Ck, gak ada" cetus Alandra

Austin mendengus tak merespon

"Oiya Bos, orang tua Lo lagi diperjalanan pulang dari luar kota, kemaren gue nelfon Bu Amel dan ngabarin kalo Lo pingsan" jelas Austin memberi tahu

"Hm" Alandra berdehem sebagai respon

"Bos g--

"Berisik Lo udah, gue mau tidur, mending Lo pulang sana mandi, bau soalnya" ejek Alandra

Sial, Austin sangat merutuki sang Bos karena mulut pedasnya

"Yaudah gue pulang, kalo butuh apa-apa teken tombol merah disamping brankar Lo"

"Ya"

Setelah itu Austin pamit pulang ke apartemen yang menjadi tempat tinggalnya di Indonesia

Setelah kepergian Austin, Alandra terdiam dalam sepi dengan pikiran yang melayang jauh pada sang gadis pujaan hatinya, yang mungkin kini sudah menjadi pacar dari musuhnya dizaman SMA

Lagi-lagi Alandra merutuki perilakunya dulu yang sempat kasar pada sang gadis, namun dulu hanya lah dulu, tak ada yang dapat diubah ataupun diulang

Tapi, mungkin dia bisa memperbaikinya.. bukan?

"Shhh, pusing lagi" desis Alandra saat merasakan pusing kembali menyerang, laki-laki itu memutuskan untuk tidur sejenak melupakan segala pemikiran yang bersarang diotaknya

GRIZALAN [END]Where stories live. Discover now