05

83.5K 8.9K 1K
                                    

Happy reading!

゚・✧🐯🐻✧・゚

Hari ini Mark kembali ke toko Haechan untuk mengambil pesanan kue sekalian menjemput si pemilik toko untuk datang ke acara ulang tahun Chenle. Johnny dan Ten akhirnya menyetujui Haechan datang. Bagaimana tidak luluh jika Haechan dan Jaemin memohon dengan mengeluarkan aegyo andalannya, siapapun pasti akan luluh jika dihadapkan dengan aegyo mereka.

Haechan sudah menutup toko lebih awal, kini ia menunggu Mark di depan toko sendiri sembari menyenandungkan lagu. Tidak lama kemudian terlihat Mark keluar mobil dengan pakaian yang sudah rapi dan terlihat tampan tentunya. "Ayo Haechan."

Haechan mengangguk, ia berjalan ke arah Mark, berdiam diri di samping mobil saat Mark mengamankan kotak kue di kursi penumpang. Haechan merasa sedikit deja vu ketika akan masuk ke mobil Mark, ya~ walaupun mobilnya sudah berganti.

Setelah sampai di rumah Haechan, Mark duduk di sofa ruang tamu. Sembari menunggu Haechan yang sedang bersiap, ia berdiri berniat melihat beberapa pajangan foto di sana. Matanya menyipit ketika melihat orang yang tidak asing di dalam foto. Mark hendak melihat lebih dekat namun panggilan seseorang menghentikannya.

"Mark."

Mark menoleh ke samping, dilihatnya lelaki cantik membawa nampan berisi minuman dan makanan ringan. Mark terdiam, ia terkejut, "Aunty Ten?"

Ten hanya tersenyum sebelum duduk di sofa. "Diminum dulu Mark."

Mark mengangguk, ia kembali duduk di sofa dan minum minuman yang disediakan Ten.

"Jadi Haechan adik Hendery?" Tanya Mark setelah meletakkan cangkir di meja.

"Kau baru tahu?"

Mark tertawa kecil, "Bahkan Hendery tidak pernah mengatakan jika ia memiliki adik."

Ten hanya tersenyum, keluarga Jung dan Seo sudah lama sekali tidak bertemu, terakhir bertemu saat Taeyong sedang mengandung Jeno. Saat itu juga Johnny dan Ten harus pindah ke Jeju untuk beberapa waktu. Dan ketika sudah kembali ke Seoul mereka tidak pernah bertemu untuk menghabiskan waktu bersama seperti berjalan-jalan. Jaehyun dan Johnny hanya terikat bisnis namun sesekali juga mengobrol seperti dulu. Sedangkan Taeyong dan Ten, mereka hanya berbicara melalui telepon dan itupun hanya bertanya keadaan pribadi. Walaupun seperti itu, jika mereka kembali berkumpul dan menghabiskan waktu bersama pasti akan sangat menyenangkan, tidak akan ada rasa canggung.

"Sudah lama sekali aku tidak bertemu keluargamu, bagaimana adikmu Mark?"

"Adikku Jeno?"

"Memang adikmu siapa lagi?"

"Sungchan."

"Sungguh? Astaga, jadi kau memiliki dua adik."

Mark tertawa, mengingat dirinya dulu sangat menginginkan memiliki adik banyak. Namun ketika Jeno memasuki umur 5 tahun dan sering mengganggunya, apalagi Jeno bersekongkol dengan Sungchan, ia jadi sangat menyesal memiliki adik.

"Hyung ayo."

Mark dan Ten lantas menoleh mendapati Haechan dengan sweater dengan warna ungu sebagai dominan . Terlihat sangat cocok untuk Haechan, bahkan kini ia terlihat sangat manis.

"Mom, aku pergi dulu ya," pamit Haechan.

"Mark juga pamit Aunty."

Ten mengangguk mengelus surai cokelat Haechan, "Hati-hati kalian."

Mark dan Haechan mengangguk, meninggalkan Ten untuk masuk ke dalam mobil Mark dan mulai menjauhi pekarangan rumah Haechan menuju rumahnya.

Setelah perjalanan yang memakan waktu lumayan dan sedikit kecanggungan, akhirnya mereka sampai di rumah mewah Mark.

Mommy ; MarkhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang