21

63K 6.5K 1K
                                    

Ini isinya flashback doang HAHAHHAHA

Happy reading!

゚・✧🐯🐻✧・゚

🔞

Haechan sedang menunggu Hendery di halte sendirian, sudah cukup malam dan Hendery tidak memperbolehkan Haechan pulang sendiri. Pada saat itu Hendery memang sengaja akan menjemput Haechan untuk makan malam berdua dalam rangka merayakan toko Haechan yang sudah jalan 1 bulan dan memiliki banyak pelanggan.

Langit sudah gelap, Haechan merasa takut karena suasana di sekitar halte sangat sepi. Tidak seperti biasanya, kali ini jarang kendaraan yang lewat di depannya. Haechan menyesal tidak menunggu Hendery di tokonya saja.

BRAK!

Haechan terlonjak kaget, ia menoleh mendapati seorang lelaki yang berjalan sempoyongan dan mendekat ke arahnya setelah menutup pintu mobil dengan keras, wajahnya tidak terlihat jelas akibat lampu di halte yang meremang.

Haechan merinding sungguhan. Haechan ingin segera lari namun tangannya sudah di tahan oleh lelaki tadi dengan sangat kuat. Haechan memberontak, ia berteriak meminta tolong namun nihil tidak ada orang yang mendengar ataupun kendaraan yang lewat di jalanan.

Dengan kasar lelaki itu menarik Haechan ke dalam mobil. Haechan sudah memberontak hebat namun kekuatannya sama sekali tidak cukup untuk melawan lelaki di depannya, ditambah dirinya yang sudah sangat ketakutan.

Haechan di banting ke kursi penumpang dengan sangat kasar, lelaki itu menindih Haechan dan menutup pintu mobilnya dengan kencang. Seluruh tubuh Haechan gemetar, ia benar-benar sangat takut. Posisi ini benar-benar membuat Haechan susah bergerak atau sekedar bernapas.

"K-kau siapa?! Lepaskan aku!"

Lelaki itu menangkup kedua pipi gembil Haechan dan melumat bibir haechan dengan kasar. Haechan terkejut dengan perlakuan mendadak ini, ia berusaha mendorong tubuh orang di atasnya namun tidak berhasil.

Haechan membulatkan matanya ketika mengetahui jika lelaki di atasnya adalah lelaki yang selama ini ia simpan fotonya di dalam galeri. Lelaki itu adalah Mark Jung.

Haechan tentu saja terus memberontak, namun itu tidak menghasilkan sesuatu yang membuatnya berhasil kabur dari sini.

"J-jangan... tolong lepaskan aku!"

Mark seolah tuli, ia terus menghentikan ocehan Haechan dengan melumat bibir Haechan yang sangat kenyal dan memiliki rasa manis secara paksa, sama persis seperti harimau yang sedang memangsa mangsanya.

Setelah cukup puas dengan bibir plumpy Haechan, Mark membuka paksa kemeja yang dikenakan Haechan, bahkan beberapa kancingnya sudah terlepas. Haechan terus memberontak hebat, ia bahkan sampai kehilangan kata-kata dan berdoa semoga Hendery atau orang lain cepat datang menyelamatkannya.

"Cantik." Mark menatap tubuh polos Haechan sejenak, ia tersenyum miring lalu menunduk dan mendaratkan bibirnya di leher mulus Haechan, menghisapnya dengan penuh nafsu hingga meninggalkan beberapa jejak. Tangan Mark tidak tinggal diam, kedua tangannya sudah menjelajah tubuh bagian atas Haechan membuat bagian bawah Haechan terasa sesak. Haechan menggeleng, ia menggigit bibir bawahnya dan menarik rambut Mark hingga berhenti dengan lehernya.

Sekarang leher Haechan sudah banyak tanda ke ungu-unguan yang cukup banyak dan terasa perih karena beberapa kali Mark menggigit cukup kuat.

Bagian bawah keduanya sudah sama-sama tidak tertahan, milik keduanya yang sempat bergesekan beberapa kali menimbulkan sensasi yang berbeda di tubuhnya.

Mark berhenti sejenak memandangi karya seninya, walaupun hanya remang-remang, Mark seolah bisa melihatnya dengan jelas. Mark membasahi bibirnya dengan air liurnya sendiri, ingin rasanya menggantikan tangan yang sudah menyapu tubuh bagian atas Haechan dengan bibirnya.

Mommy ; MarkhyuckWhere stories live. Discover now