41

52.2K 4.4K 809
                                    

Happy reading!

゚・✧🐯🐻✧・゚

Akhir-akhir ini Haechan kembali aktif di tokonya. Selama ini pula Haechan membawa Chenle ke tokonya. Untungnya Chenle tidak rewel ataupun menganggunya bekerja, Chenle juga terlihat menikmati karena banyak orang di sini yang menyukainya dan selalu mengajaknya bermain.

Ketika berangkat bekerja, Mark menyempatkan diri ke toko hanya untuk mengantarkan Haechan lalu segera berangkat ke kantornya. Dan pulangnya, Haechan dijemput oleh supirnya, ini semua mutlak keputusan Mark yang tidak bisa diganggu gugat.

"Haechanie! Chenle!" sapa seluruh karyawan Haechan dengan suasana hati yang gembira. Kembalinya Haechan mempengaruhi suasana hati mereka, rasanya semangatnya membuncah begitu saja, apalagi ada Chenle yang mereka anggap sebagai healing di tengah lelahnya bekerja.

"Halo aunty-aunty!" sapa Chenle dengan riang.

"Haloo Chenle, astaga gemasnya AAAAA!" pekik salah satu karyawan Haechan yang memiliki nama Joy.

"Hihihi halo Aunty Joy," Chenle hanya menjawab pekikan Joy dengan sapaan serta tawa kecilnya.

"AAAA TOLONG GEMASNYA!!!" teriaknya tak tertahankan, bahkan ia sudah menggigit jarinya sendiri, sejujurnya ia ada keinginan untuk menggigit Chenle saat itu juga.

"Kau bisa membuat Chenle takut denganmu Noona!" ujar Winter membuat Joy segera merapikan dirinya yang sempat berantakan hanya karena melihat Chenle yang menggemaskan. Ngomong-ngomong Joy baru beberapa kali melihat Chenle karena kemarin ia harus pulang ke kampung halamannya.

"Aku mau ke atas dulu yaa, mau memeriksa beberapa hal," ujar Haechan membuat seluruh karyawan mengangguk menyetujuinya.

"Chenle di sini atau ikut denganmu Haechan?" tanya Wendy.

Haechan menatap Chenle sejenak kemudian menggelengkan kepalanya, "Aku khawatir Chenle akan mengganggu kalian, aku bawa Chenle ke atas saja. Jika kalian ingin bermain dengan Chenle bisa ke atas, tapi jika ada waktu senggang seperti biasa."

"Okay boss!" jawab karyawan Haechan serempak.

Haechan hanya menjawab dengan senyuman manisnya kemudian pergi ke ruangannya bersama dengan Chenle. Namun, baru beberapa menit mendudukkan dirinya di kursi, terdengar suara gedoran pintu dari luar.

"Masuk saja!" teriak Haechan dari dalam.

Brakk!!

"HAECHANIE!!!" Jaemin membuka pintu dengan agresif, bahkan Chenle sudah terlonjak dan mengacir ke pelukan Haechan akibat terkejut dengan tingkah Jaemin.

"Mommy Echan..." lirih Chenle takut, ia benar-benar terkejut dengan suara bantingan pintu dari Jaemin karena posisinya memang Chenle bermain di dekat pintu, apalagi ditambah dengan suara teriakan Jaemin yang menggunakan nada tinggi.

Tangan Haechan mengelus kepala dan punggung Chenle dengan sangat lembut, ia bisa merasakan detak jantung Chenle yang tidak beraturan, "Tidak apa Chenle, tenang ya ada Mommy Echan di sini."

"Nana astaga hati-hati saja kalau membuka pintu!" murka Haechan.

Jaemin mematung melihatnya, merasa sangat bersalah melihat Chenle yang terkejut seperti ini, "Ehh astaga, maaf-maaf. Aku terlalu bersemangat ingin bertemu denganmu, Haechan. Maaf."

Haechan menghela napasnya, "Lain kali jangan seperti itu."

Jaemin mengangguk dengan cepat, lalu ia berjalan mendekat ke arah Chenle yang masih berada di pelukan Haechan, "Chenle maaf ya..."

Mommy ; MarkhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang