25

54.8K 6.1K 1.2K
                                    

Happy reading!

゚・✧🐯🐻✧・゚

Setelah mendapat informasi yang masih ambigu dari Xiaojun, Mark memilih untuk pergi ke rumah Haechan. Mark sudah sangat berharap jika di sana ia akan mendapatkan informasi lebih banyak sehingga akan mempermudah dirinya untuk segera menemukan Haechan.

Sama seperti di rumah Hendery, di bagian luar pintu gerbang yang menjulang tinggi terdapat beberapa penjaga bertubuh besar. Mark berusaha untuk mengacuhkan mereka dan fokus dengan tujuan utama, ia hanya ingin mendapatkan informasi mengenai Haechan lebih detail.

"Maaf, kami tidak menerima tamu." Seperti di rumah Hendery, Mark langsung di sambut dengan sambutan yang sama, bahkan sebelum ia mengeluarkan satu kata dari mulutnya.

"Haechan di mana?" Tanya Mark percaya diri tanpa menggubris sambutan penjaga di rumah Haechan.

"Anda siapa dan ada perlu apa dengan Tuan muda Haechan?"

"Aku kekasihnya! Aku berhak tahu di mana Haechan." Jawab Mark yakin dengan menekankan kata 'kekasih'.

Beberapa penjaga yang mendengar itu langsung menatap satu sama lain dengan tatapan bingung, lalu mereka menatap Mark dan Ahjussi Kim yang berdiri di belakang Mark, "Maaf, tetapi Tuan Haechan tidak memiliki kekasih," jawab salah satu penjaga.

Mark memejamkan matanya dengan menghela napas, "Kalian butuh uang berapa? Katakan."

"Maaf tapi—

"Tuan Haechan sekarang berada di Chicago," potong salah satu penjaga yang berada di paling belakang berdekatan dengan pintu gerbang dengan meminum air minum miliknya.

Semua penjaga pun langsung menoleh ke arah penjaga di belakang, namun yang ditatap hanya balik menatap dan kemudian berjalan mendekat ke arah Mark.

"Chicago? Di mana alamat lengkapnya?" Tanya Mark.

Sang penjaga menggelengkan kepalanya, "Silahkan Anda mencari tahu sendiri, Tuan kami sudah berpesan untuk tidak menyebar luaskan alamat lengkap mereka di Chicago."

Mark menoleh ke arah Ahjussi Kim yang berdiri di belakangnya. Setelah bermain kode dengan Ahjussi Kim, Mark segera masuk ke dalam mobil lalu menghilang dari rumah Haechan.

"Apa yang kau katakan?!" Tanya penjaga yang tadi menyambut Mark.

"Ini perintah Tuan Johnny." Balasnya santai dengan menunjukkan ponselnya yang menampilkan roomchat dengan Johnny.

Para penjaga pun langsung membaca apa yang Johnny perintahkan lalu menganggukan kepalanya, jika Johnny sudah berkehendak, mereka hanya bisa mematuhi dan mengikuti apa yang sudah menjadi rencana Tuan mereka.

Haechan sekarang berada di balkon kamarnya, ia sedang memeriksa pemasukan dan pengeluaran toko kue yang sudah lama tidak ia kunjungi dengan ditemani secangkir teh hangat. Ketika matanya menatap ke arah pintu pagar, ia samar-samar melihat seseorang di sana, dan para penjaga terlihat sedang berusaha mengusir seseorang. Dengan segera, Haechan masuk ke kamar dan memeriksa rekaman CCTV yang dipasang di area gerbang.

Apa yang ia lihat di layar komputer sesuai dengan dugaannya, tanpa sadar Haechan tersenyum melihat Mark di sana, namun senyumnya memudar saat menyadari apa yang terjadi pada Mark. Tangan dan kakinya terdapat perban serta Mark yang memakai kursi roda. Tanpa bertanya juga Haechan tahu ini semua ulah siapa.

"Haechan, tutup videonya!" Ujar Johnny yang entah kapan sudah berdiri di belakangnya.

Haechan terlonjak kaget mendengar suara berat di belakangnya, "Daddy mengejutkanku! Kenapa tidak mengetuk pintu dulu?" Tanya Haechan kesal.

Mommy ; MarkhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang