Happy reading!
゚・✧🐯🐻✧・゚
Chenle sudah tidur siang dan Haechan bisa memastikan jika Chenle tidur dengan nyenyak. Ketika sedang memandang wajah damai Chenle, terdengar suara maid yang mengetuk pintu kamar Mark sembari memanggil-manggil namanya. Haechan pun segera menuju pintu lalu membuka pintu dengan hati-hati.
"Tuan Haechan ada yang mencari Anda."
"Siapa?"
"Tuan Jaemin dan temannya, maaf saya kurang tahu."
Haechan menganggukkan kepalanya, pasti Jaemin dan Renjun yang datang. Siapa lagi jika bukan mereka? "Ahjumma tolong jaga Chenle dulu."
Sang maid mengangguk patuh, walaupun Haechan bukan tuan mudanya tetapi Jaehyun dan Taeyong sudah meminta seluruh maid untuk memperlakukan Haechan seperti memperlakukan tuan muda mereka.
Sesampainya di ruang tamu Haechan mendapati Jaemin dan Renjun yang sedang melahap jamuan yang sudah disiapkan maid, "ECHAANN!!" Jaemin berteriak heboh dengan mulut yang penuh makanan, beruntung Renjun tidak menyumpal mulut Jaemin menggunakan tisu yang baru saja ia pakai.
"Sstt jangan berteriak!"
"Jika Aunty Taeyong tahu kelakuanmu seperti ini aku yakin kau akan di blacklist menjadi menantu."
Jaemin menatap Renjun dengan tatapan lapar ingin menonjok wajah menyebalkan milik temannya itu. Walaupun begitu Jaemin tidak akan melakukannya sekarang, seperti apa yang diucapkan oleh Renjun, bagaimana jika Taeyong tiba-tiba datang lalu melihat kelakuannya yang seperti ini? Jaemin tidak akan membiarkan hal itu terjadi, maka dari itu ia harus bersikap sangat sopan.
"Haechan, kenapa kau tidak ke toko?" Tanya Jaemin dengan nada di lembut-lembutkan dan duduk anggun seperti putra raja.
Renjun yang melihat itu rasanya ingin memuntahkan sesuatu yang ada di perutnya, benar-benar menggelikan. Jaemin sama sekali tidak cocok berperilaku seperti ini. "Menjijikkan."
Jaemin hanya melirik Renjun sekilas, ia mengabaikan cibiran Renjun, "Haechan kau tidak sakit kan? Jika kau sakit bicaralah denganku, aku akan menjagamu."
Haechan hanya diam menahan tawanya, jika boleh jujur ia berada di pihak Renjun. Jaemin sangat tidak cocok.
"Haechan—"
"Aish, cukup. Kau sangat tidak pantas berbicara seperti ini."
Jaemin yang tadinya duduk tegap nan anggun kini sudah tidak lagi, ia benar-benar akan menghajar Renjun kali ini. Apalagi saat akan mengunjungi Haechan, mereka sempat bertengkar karena masalah pergi dengan mobil siapa dan Jaemin yang merengek ingin makan dulu sedangkan Renjun sudah kenyang.
Jaemin berdiri, ia menghentakkan kakinya di lantai dengan keras seperti raksasa. Ia meraih cangkir berisi minuman yang tadi sudah disiapkan untuknya. Dengan langkah berani, ia berjalan ke arah Renjun berniat akan menyiram temannya ini dengan air berwarna merah.
Byur
Jaemin tidak main-main, ia benar-benar melakukannya, sekarang pakaian Renjun sudah basah, guyuran air minum yang berwarna merah membuat tubuhnya merasa lengket.
Renjun tidak terima, ia ikut berdiri dan mulai membalas Jaemin dengan mengguyur tubuh Jaemin dengan air dari cangkirnya. Kemudian mereka bertengkar seperti apa yang biasanya terjadi.
Haechan tidak melerai, ia bahkan ikut serta meneriaki nama Jaemin dan Renjun bergantian. Namun ketika ia merasa perbuatan Jaemin dan Renjun sudah keterlaluan, Haechan segera melerai kedua temannya. Tolong diingat jika ini bukan rumah dari ketiga orang yang membuat kerusuhan di ruang tamu.

YOU ARE READING
Mommy ; Markhyuck
Fanfiction"Daddy! Apa Lele punya Mommy?" "Siapa mommy Lele?" "Kenapa Yayang Hyung punya Daddy Mommy, tetapi Lele hanya punya Daddy?" warn!🔞⚠️ bxb area; if u don't like it please go away, thank u ♡