28.Sampai kapan?

2.6K 232 5
                                    

Happy Reading^^
Salam toleransi:)

**

Akira melangkah mengikuti langkah Byan yang ada di depannya, memasuki mansion keluarga Mahveen yang sangat megah. Akira merasa sangat gugup karena bertemu dengan keluarga Aksa. Meskipun tidak bersama dengan pria itu.

Akira menatap sekeliling tidak banyak anggota keluarga disana. Bahka Aksa. Pria itu memakai jaket Hoodie hitam dengan celana yang juga berwarna hitam. Sedangkan Akira memakai dress berbahan satin berwarna Putih selutut yang Sang Bunda berikan. Ah! Sepertinya Akira salah kostum.

"Byan, mama kira kamu gak ikut" Ucap wanita cantik. Menyambut kedatangan Akira dan Byan.

"Dia siapa By?" Tanya Iren sambil tersenyum memandang Akira.

"Saya Akira Tante" Ucap Akira sopan sambil menyalami tangan Iren.

"Pacar Byan?" Tanya Iren.

"Engg—"

"Iya Ma," Potong Byan cepat lalu merangkul pundak Akira.

Iren tersenyum manis lalu mempersilahkan Akira masuk.

Akira bisa melihat tatapan mata tajam dari Aksa. Pria itu sedang bersama Ammara dan seorang pria paruh baya mungkin ayah Aksa.

**
Akira POV
Aku sedang duduk di kursi meja makan bersama semua orang. Sialnya Aksa tepat duduk di depanku membuatku merasa sangat canggung karena tatapan matanya tak teralihkan dariku.

"Mama udah masak semua ini Loh, jangan cuma diliat aja dong sayang, dimakan" Suruh Tante Iren padaku. Aku sedari tadi hanya memandang steak daging yang tersaji di depanku. Selera makanku hilang begitu saja saat melihat Aksa yang menggenggam tangan Ammara didepanku.

"Dimakan Ra," Ucap Byan. Pria itu berada di sampingku.

Aku hanya menggangguk sambil tersenyum canggung.

"Kalian udah lama pacaran?" Tanya Om Ardi membuka topik pembicaraan.

"Baru dua Minggu Pa" Jawab Byan berbohong, sambil menggenggam tanganku.

Aku bisa melihat kilatan emosi di wajah Aksa hingga urat-urat lehernya terlihat. Pria itu menatap Byan seolah-olah ingin mencabik-cabik saudaranya itu.

"Kalian satu kampus?"

"Saya masih SMA Om," Jawabku.

"Oh— satu sekolah sama Aksa?" Tanyanya lagi.

"Iya Om" Jawabku sambil tersenyum tipis.

"Kamu kenal Akira Sa?" Tanya Om Ardi sambil mengalihkan pandangannya dariku.

"Enggak" Jawab Aksa dingin tanpa mengalihkan pandangannya dariku.

Aku menunduk takut. Lalu menarik tanganku dari genggaman Byan.

"Kalian lagi Ujian kan sekarang?" Ucap Om Ardi.

Aku dan Ammara mengangguk. Membenarkan ucapan Om Ardi. Tapi Aksa hanya diam.

"Mau lanjut dimana setelah ini Ra?" Tanya Om Ardi padaku.

"Belum kepikiran Om" Jawabku sedikit canggung.

"Kalo Aksa sama Ammara, Mau Om kuliahin di Swiss, Setelah mereka menikah." Ucapan Om Ardi serasa bagai belati tajam yang menusuk hatiku.

"Gue gak mau" Sahut Aksa dengan nada dingin dan tetap menyantap makanannya.

"Aksa, kamu harus nurut sama papa kamu" Ucap Tante Irene pada Aksa.

"Gausah ikut campur. Lo bukan siapa-siapa di hidup Gue." Ucapnya lagi.

AKSARAJASA [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang