18. I'M OKE

4.6K 452 124
                                    

Ada beberapa rasa yang tak bisa diucapkan dengan kata. Kekecewaan terhadapmu adalah salah satunya.___anak perempuan dalam sebuah keluarga.

Masih semangat buat baca gak nih?

100 komen 80 vote baru lanjutnya, biar sama-sama semangat❤

"Udah mendingan?" Atlantik melepaskan pelukannya dari Kiara. Cowok itu berdiri tegap di belakang Kiara. Sedangkan perempuan yang tengah duduk di depannya itu masih terdiam.

Kiara berdiri, bibir cewek itu mangap-mangap tak jelas membuat Atlantik mengerutkan alisnya. Bingung dengan reaksi perempuan di depannya itu sedangkan yang Kiara malah mengipas-ngipaskan tangannya di depan wajah cantik itu.

"Rasanya kaya mimpi." Masih dengan reaksi yang berlebihan perempuan itu tersenyum lebar sambil menatap Atlantik dengan mata yang berbinar.

Ctak.

"Alay!" ketus Atlantik setelah menyentil dahi mulus perempuan itu membuat Kiara meringis kesakitan meski hatinya tengah berdebar.

"Manis," gumam Kiara menatap Atlantik seraya tersenyum hangat.

"Apanya?" tanya Atlantik yang sudah kembali ke mode menyebalkan.

"Atlantiknya Kiara," jawab Kiara dengan kepercayaan dirinya yang tiada tanding.

Atlantik berdehem untuk menormalkan perasaanya yang tiba-tiba menghangat saat mendengar Kiara mengatakan hal tersebut. Cowok itu memasukan satu tangannya ke dalam saku celana yang ia kenakan. Mata berlari kesana-sini untuk menghindari kontak mata dengan perempuan yang masih setia menatapnya dengan senyum manis itu.

"Gue tinggal tau rasa lo!" Cowok itu berjalan menjauh untuk keluar dari kamar Kiara sebelum bertambah salah tingkah.

***

Kiara menghembuskan napasnya berkali-kali. Perempuan dengan dress hitam itu menatap rumah dengan tingkat dua yang lebih luas dari rumah yang ia tempati selama ini. Struktur dan gaya bangunannya hampir sama, yah mungkin ini selera Andra.

Atlantik masih setia menunggu di samping perempuan itu. Sudah lima menit sejak mereka berdua keluar dari mobil tapi Kiara sama sekali belum berani beranjak dari tempatnya berdiri.

"Kalau lo mau kita bisa pulang," ujar Atlantik ketika melihat wajah pucat perempuan di sampingnya itu.

Kiara menggeleng. Ia tahu persis bagaimana sifat Andra yang sangat menyayangi Shena. Kalaupun hari ini mereka tidak jadi datang Shena pasti merengek pada papanya dan menyalahkan Kiara untuk hal yang terjadi malam ini. Lagi pula sebenarnya, jauh di dalam sana ada hati kecil seorang anak perempuan yang berteriak untuk mengatakan rindu pada ayahnya.

Cold AtlantikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang