24. JUJUR

4K 463 139
                                    

YANG GAK VOTE SAMA KOMEN ITU PUNYA MASALAH APA SIH?

80 VOTE, 100 KOMEN LANJUT...

Atlantik menatap mata Kiara yang masih tertutup rapat

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Atlantik menatap mata Kiara yang masih tertutup rapat. Baru beberapa menit lalu dokter keluar dari ruangan Kiara tanpa mengatakan apapun.

Tersenyum bukan berarti bahagia. Itu yang Nande pelajari dari Kiara. Nande tidak bisa membayangkan bagaimana hidup Kiara dulu saat masih bersama Helio, melihat kelakuan lelaki itu pada temannya sudah jelas bagaimana sifat cowok tidak tahu malu yang beberapa saat lalu melontarkan kata-kata tidak pantas padanya dan Kiara.

Perempuan dengan rambut dikuncir kuda itu berdiri ditengah-tengah Kido dan Ganu. Sedangkan Atlantik duduk di samping ranjang Kiara.

"Itu ada sofa kenapa lah kita tak duduk?" tanya Kido memecah keheningan.

Nande tersenyum tipis lalu mengangguk. Saking seriusnya mereka bertiga tidak melihat sofa di sudut ruangan. Ketiganya duduk dengan Nande masih berada di tengah-tengah dua lelaki.

"Lo gak mau makan dulu? Gue bisa beliin sesuatu," ujar Ganu pada Nande yang hanya mendapat penolakan.

Siku Kido menyenggol bahu Ganu dari belakang. Cowok berambut ikal itu menaik-turunkan alisnya membuat dahi Ganu mengernyit.

"Sa gak ditanyain?" tanya Kido dengan cengirannya seperti orang bodoh.

"Gak! Lo kalau ditawarin mintanya gak main-main, sih." Ganu memutar bola matanya malas. Apalagi uangnya habis untuk taruhan bersama Grandy.

"Untung Nande nolak. Coba kalau Nande bilang mau, dah ketar-ketir nyari utang pasti Ko." Kido tertawa ngakak setelah selesai berbicara membuat Nande ikut tertawa.

Tawa perempuan itu merdu. Nande terkenal sebagai salah satu murid berprestasi di sekolahan, banyak kelebihan dari akademi maupun non akademi.

"Lo jadi temen gak pengertian banget, sih." Ganu mendengkus sebal. Rahasianya dibeberkan oleh Ganu. Allah sudah menutupi aibnya tapi Ganu lupa bahwa Kido selalu tahu tentangnya.

"Gak apa-apa, kok. Serius gue gak laper," ujar Nande ikut nimbrung.

Nande. Dia dijauhi teman-teman perempuannya karena merasa tersaingi. Jika turun sedikit ia dihujat, jika naik sedikit ia musuhi. Orang-orang bukan tidak bisa menerima kekurangan Nande, tapi malah tidak bisa menerima kelebihannya. Nyatanya banyak perempuan yang tidak mau melihat perempuan lain mempunyai kelebihan dari dirinya sendiri.

"Mama ... " Mata Atlantik menajam saat telinganya samar-samar menangkap suara Kiara.

"Mama." Atlantik masih membeku. Dia tahu harus bereaksi bagaimana. Mama? Atlantik bahkan tidak tahu bagaimana cara menenangkan dirinya sendiri bila teringat mamanya, lalu bagaimana cara Atlantik menenangkan Kiara.

"Mama." Kiara terus menyebut kata yang sama. Mungkin rindu? Ia terakhir kali bertemu ibunya saat bertunangan bersama Atlantik.

"Ra," Nande berdiri. Mendekati temannya yang masih terbaring di atas ranjang. Tangannya terulur mengusap dahi Kiara yang berkeringat.

Cold AtlantikWhere stories live. Discover now