27. WHO ADNAN

6.4K 560 317
                                    

Hayyy apa kabar?

MASIH SEMANGAT BUAT BACA?
ADA YANG NUNGGUIN CERITA INI UP GAK?

ABSEN EMOT DULU YOK🐒

SEPERTI BIASA 80 VOTE 100 KOMEN BARU LANJUT

Kiara semakin membulatkan matanya. "Lo ngapain di sini?"

Atensi kedua pasang mata itu tertuju pada seorang lelaki dengan jaket armi dan topi hitam yang tengah berdiri di depan mereka.

"Gue? Ini mall punya geu." Helio. Lelaki itu berdiri itu dengan gaya sombong menghadap Atlantik dan Kiara. Dagu cowok itu terangkat menambah kesan songong di wajahnya.

"Gue gak tanya sama lo!" Kiara melirik Helio sekilas lalu beralih pada lelaki yang berdiri sambil menunduk di belakang Helio. Kiara tidak terkejut jika Helio berbicara yang macam-macam tentangnya. Tapi melihat lelaki yang dia kenal di belakang mantan pacarnya membuat Kiara bertanya-tanya.

"Gue...," ucap lelaki itu menggantungkan kalimatnya. Telapak tangannya mengepal erat hingga buku-buku kukunya memutih.

Dada cowok itu bergemuruh ingin memukul Helio saat ini juga. Dia tidak pernah ingin melakukan ini tapi ia terpaksa. Helio selalu menuntut balas budi darinya.

"Jangan deket-deket dia lagi." Atlantik menarik tangan Kiara untuk mundur. Menyembunyikan perempuan itu di belakang tubuh tegapnya.

"Gue bisa jelasin!" Lelaki itu mengangkat pandangannya. Ada luka lebam di sudut bibi cowok itu.

"Sekalipun lo mau jelasin. Lo ada dipihak yang bertentangan sama kita," ujar Atlantik menatap tajam sang lawan.

"Ya, emang."

"Adnan. Gue kecewa sama lo." Kiara menggelengkan kepalanya. Dia tidak menyangka Adnan bersekongkol dengan Helio. Mantan pacarnya yang sudah dua kali hampir melecehkannya.

Helio tersenyum licik melihat perdebatan di depannya. Rencananya sedari awal untuk mempermainkan Adnan berjalan lancar. Orang tua Adnan berhutang banyak pada kelurga Helio hingga membuat Adnan terjebak dalam stiuasi saat ini. Sudah hampir dua tahun Adnan menjadi bawahan Helio.

"Oh ya, kalian temenan, kan? Dia ini mata-mata gue," ujar Helio. Sebelah tangan cowok itu masuk ke dalam saku celana yang ia kenakan. Puas melihat wajah pias Kiara dan Atlantik yang tak sadar selama ini mereka di dekat mata-mata musuhnya.

"Sialan," desis Atlantik menatap tajam Helio dan Adnan bergantian.

Adnan mengepalkan tangannya. Mata cowok itu menatap tajam Atlantik yang berdiri di depan Kiara.

Cold AtlantikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang