20. BUNGA DAISY

3.7K 447 156
                                    

Hai apa kabar?
Maaf updatenya lama...
Makasih juga yang udah mau nungguin selama ini❤
Yuk sekarang udah bisa dibaca

Jangan lupa vote⭐ dan komennya ya💬
80 VOTE 100 KOMEN LANJUT.

"Kok, lo tau semalem gue bareng sama Atlantik?" tanya Kiara pada Adnan. Wajah cowok itu berubah drastis yang tadinya tenang kini terlihat gelagapan.

Adnan menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Cowok itu tersenyum memperlihatkan deretan gigi rapinya untuk mengurangi rasa gugup yang menyergap. "Itu, gue tadi gak sengaja dengerin Kido sama Ganu cerita. Maaf ya kepo," ujar Adnan yang hanya mendapat senyuman tipis dari Kiara.

"Lo marah?" tanya Adnan sambil menatap Kiara harap.

Kiara langsung tersenyum lebar ketika mendengar penuturan Adnan. "Ah, enggak lah cuma gitu doang," ujar Kiara lalu kembali fokus pada Atlantik yang berada di lapangan.

Atlantik melempar bola yang ia pegang ke teman satu tim. Keringat menetes dari dahi cowok itu, kulitnya yang putih seketika terlihat mengkilap karena bulir-bulir keringat yang tak ia seka.

"Gila Atlantik cakep banget." Bibir Kiara terangkat sebelah ketika mendengar salah satu siswi bergumam tentang tunangannya.

"Tunangannya siapa dulu? Calon SUAMI GUE itu," ucap Kiara sambil menekan kata 'suami gue' agar siswi itu sadar diri.

"Percuma udah tunangan tapi terpaksa," sahut siswi itu yang membuat Kiara terdiam.

Wajah Kiara yang semula sumringah kini berubah masam karena perkataan siswi itu. Kalau dipikir-pikir pertunangan mereka hanya karena keinginan Kiara sepihak, bahkan Atlantik tidak pernah bahagia bersamanya.

"Udah gak usah di dengerin." Adnan menepuk pundak Kiara sekali. Lelaki itu tersenyum hangat yang dibalas senyum juga oleh Kiara. "Oh ya, gue mau ngomong sesuatu."

"Apa?"

"Gak di sini, lo bisa temui gue di taman belakang waktu pulang sekolah?" tanya Adnan. Kiara ingin menolak tawaran tersebut karena ia berangkat bersama Atlantik. Kiara tidak mau ditinggal sendirian seperti waktu itu tapi melihat binar harap di mata Adnan membuat Kiara jadi tak tega untuk menolak ajakannya.

"Iya deh, iya," ucap Kiara pasrah namun malah dibalas tawa oleh Adnan.

"Ki, Ki. Panas nih kita masuk kelas aja yuk." Nande berdiri dari duduknya. Cewek itu memegang buku untuk dijadikan kipas manual.

Kiara mengangguk. Ia juga tak boleh terlalu kelelahan. Perempuan itu mengatur napasnya, menatap lapangan dengan senyum cerah.

"ATLANTIK, AKU KE KELAS DULU YA. SEMANGAT MAINNYA. I LOVE YOU SAYANG!" tanpa rasa malu Kiara berteriak kencang sampai pita suaranya hampir putus. Sedangkan Nande sudah menutupi wajahnya menggunakan buku yang ia pegang.

"sakkarepmu wes!" Atlantik menutup matanya menggunakan telapak tangan. Pasrah saking malunya karena perempun itu.

***

Bel pulang sekolah baru saja berbunyi tapi kelas langsung sepi. Jelas hari ini pelajaran terakhir adalah matematika membuat otak para siswa berasap saking pusingnya untuk berpikir.

Atlantik duduk lesu di kursinya. Menunggu Kiara membereskan buku-buku pelajaran yang cewek itu bawa. Pakaian cowok itu acak-acakan saking kesalnya. Apalagi saat Kiara sama sekali tidak memberinya contekan saat latihan soal. Padahal biasanya tanpa diminta perempuan itu pasti memberikan contekan pada Atlantik sampai Atlantik tidak perlu susah-susah meminta. Atlantik jadi teringat akhir-akhir ini otaknya sudah lama tidak bekerja karena ada contekan hidup di sampingnya.

Cold AtlantikWhere stories live. Discover now