29. GANTENG & PERMINTA MAAFAN AUTHOR

770 87 25
                                    

Pada kamu yang tidak pernah pergi dari hatiku

~
~
~

Siang yang begitu hangat. Tanpa kegaduhan, tanpa pertengkaran, tanpa rasa sakit. Kiara sangat menikmati jam istirahat pertamanya. Tidak ada pertengkaran, tidak ada penganggu, dan tidak ada Shena. Tidak pernah ada waktu yang lebih tenang dari pada hari ini bersama Atlantik.

Gadis dengan paras ayu itu duduk di samping tunangannya yang sedang makan semangkuk bakso. Mereka sedang di kantin untuk mengisi perut yang keroncongan setelah pelajaran. Atlantik terlihat baik hati dengan membiarkan Kiara duduk di sampingnya tanpa ada bantahan ataupun kata-kata pedas yang biasa ia lontarkan.

Damai...

"Gue colok mata lo. Nglihatin mulu!" ujar Atlantik nyolot.

Kiara merubah senyum di raut wajahnya menjadi datar. Kedamaian hilang begitu saja.

"Ya karena kamu lebih enak dilihat dari pada bakso." Kiara berbicara dengan cengiran mautnya. Terlihat mata Atlantik yang sedikit melirik sinis pada perempuan di sebelahnya.

"Aku pernah ngomong ini gak, sih sama kamu?" tanya Kiara sambil mengetuk dagunya menggunakan jari telunjuk.

Atlantik mengangkat satu alisnya. "Apa?"

"Kamu ganteng banget!" Kiara berseru tanpa malu. Cewek itu tanpa canggung menyentuh pipi Atlantik membuat orang-orang disekitar kantin menatap mereka horor.

Perempuan itu mengelus pipi tunangannya sebentar lalu menarik tangannya kembali. Senyum tak pernah luntur sejak ia memuji Atlantik tadi.
Menyelipkan helaian rambut coklatnya ke belakang telinga, Kiara menatap tunangannya dengan penuh damba.

"Selain centil, apalagi bakat lo?" tanya Atlantik pedas. Bukannya tersinggung Kiara malah tersenyum malu.

"Mencintai Atlantik," jawabnya sambil menundukkan kepala dengan wajah pura-pura malu.

Atlantik yang melihat itu sebenarnya sedikit bingung. Tanpa sadar cowok itu menggaruk pelipisnya lucu dengan kekehan pelan. Tidak paham dengan sikap Kiara yang pura-pura malu, sedangkan biasanya memalukan.

"Punya malu dikit jadi cewek," peringat Atlantik. Yah, mungkin kedamaian hanya omong kosong bagi Atlantik yang tanpa sadar selalu berkata pedas dan menimbulkan masalah.

"Emang kenapa? Aku mengapa? Ada apa? Bagaimana caranya?" tanya Kiara membuat kepala Atlantik terasa panas hingga ingin meledak saking kesalnya dengan tingkah perempuan di sampignya itu.

"Bocah bodo!" cerca Atlantik sambil melirik sinis.

"Salah ya? Emang Atlantik ganteng kok. Aku gak bohong, mengagumi tunangan sendiri gak salah, kan? Yang salah itu mengangumi tunangan orang. Apalagi maksa jadi selingkuhan." Kiara geleng-geleng kepala. "Kece banget gue," ujarnya lagi sambil berbangga diri. Merasa apa yang ia katakan adalah suatu hal yang keren.

"Heh!" Atlantik memanggil sambil menyikut lengan Kiara.

"Hah heh hah heh. Bagusan dikit dong kalau manggil tunangannya. Minimal sayang." Kiara mengerjapkan matanya lucu dengan tatapan yang tak lepas dari wajah Atlantik yang selalu nampak bersinar.

"Gue siram pake kuah mau?" Atlantik mengangkat mangkuknya tinggi membuat Kiara langsung menggeleng kuat. Perempuan itu sedikit menjauhkan diri dari Atlantik, sampai Atlantik menurunkan mangkuk baksonya lagi.

Lagi-lagi usahanya untuk romantisan bersama sang tunangan gagal membuat Kiara hanya bisa menghela napasnya. Mencoba sabar. Tangan kecilnya menarik semangkuk bakso yang sejak tadi belum ia sentuh sebab lebih fokus pada Atlantik.

Dengan telaten gadis itu menyuapkan bakso ke dalam mulutnya. Hambar. Tidak ada saos, kecap, atau sambal dalam kuah bakso milik Kiara berbeda dengan kuah bakso milik Atlantik yang nampak menggoda dengan berbagai rasa. Kiara juga ingin memakan bakso dengan cara yang sama dengan Atlantik, tapi perempuan itu sadar. Demi nyawanya yang ia ulur agar tetap bertahan lama, gadis itu ingin hidup sehat. Maka itu Kiara kini mulai pilih-pilih dalam makan.

Atlantik? Lelaki itu nampak tidak perduli pada gadis di sampingnya. Ia lebih tertarik pada bakso yang akan mengisi penuh perut laparnya.

Menggeser kembali bakso hambarnya. Kiara hanya memakan sedikit bakso itu lalu menoleh pada Atlantik.
"Aku mau ke toilet bentar ya," ujar Kiara berpamitan pada Atlantik.

"Hem."

Kiara menipiskan bibirnya mendengar jawaban Atlantik, bahkan cowo itu tidak mau repot-repot menoleh pada Kiara. Kadang Kiara juga heran dengan kelakuan Atlantik padanya. Sesaat Kiara merasa Atlantik mencintainya namun beberapa saat kemudian ia merasa Atlantik tidak perduli padanya. Atlantik seakan terus menarik ulur perasaan di hati yang rasanya hampir mati.

"Yang kenyang makannya ya Atlantik." Kiara tersenyum singkat sebelum melangkahkan kaki keluar dari kantin sambil membawa sebotol air.

Jujur, sebebarnya perempuan itu lebih suka duduk bersama Atlantik lebih lama namun ia harus menjauh. Kiara melangkahkan kaki ke taman belakang dekat gudang. Sebenarnya bukan taman lebih terlihat seperti kebun tak terurus. Bekas tempat anak PMR menanam tanaman obat.

Gadis itu mengeluarkan sesuatu di saku seragamnya. Beberapa obat yang sudah ia racik dari ruma. Dengan terpaksa Kiara harus menelan obat penyongsong hidupnya itu. Lelah dan muak. Perasaan itu selalu ada, namun keinginan Kiara untuk hidup lebih lama sangat besar. Apalagi setelah datangnya Atlantik dalam hidupnya.

Kala itu di pemakaman yang sepi Kiara menemukan Atlantik-nya untuk pertama kali. Hingga dunia terus berjalan pertemuan keduanya bersama Atlantik membuat gadis itu yakin bahwa ia pantas hidup dan pantas dicintai. Apalagi setelah Atlantik mengantarnya pulang dengan sepeda kecil yang ia miliki.

Kiara tidak dapat melupakan peristiwa lucu itu bersama Atlantik. Ia juga yakin bahwa Atlantik mengingatnya, meski Atlantik selalu bilang 'Bukan gak tingat tapi emang gak pernah.'

__________________________________________________________________

TBC

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN YA.
REKOMENDASIIN JUGA CERITA INI KE TEMAN-TEMAN KAMU SUPAYA MAKIN BANYAK YANG TAHU CERITA INI YA GENGS.

AKU SENENG BANGET BISA BALIK SEMANGAT NULIS CERITA INI LAGI SETELAH HIATUS DUA TAHUN.

AKU JUGA MAU MINTA MAAF BANGET SAMA KALIAN KARENA UDAH NINGGALIN KALIAN DISAAT SAYANG-SAYANGNYA DAN TERIMAKASIH ATAS SEMANGAT KALIAN YANG TERUS NANYAIN KAPAN UPDATE CERITA INI. PERTANYAAN KALIAN YANG BEGITU BUAT AKU NGERASA KALIAN JUGA PUNYA ANTUSIAS YANG BESAR DENGAN CERITA INI.

BYE
BYE

KITA BERTEMU LAGI SETELAH 80 VOTE DAN 100 KOMEN. KALAU LANGSUNG TERPENUHI BISA LANGSUNG LANJUT

HEHE

SORRY

BUT

LOVE ME

WLEEE

😜😜

WKWK

CANDA

LOVE YOU
❤❤

Cold AtlantikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang