Chapter 185 : Menjalankan Rencana

521 57 4
                                    

"Ke-kenapa ini bisa terjadi?! Akukan gak bawah tuh malaikat maut!" batin ananti tercengang melihat pemandangan di depannya

"Pemandangan yang wow sekali" gumam ananti datar

"A-ada apa? Aku mendengar teriakan" tanya hideyoshi mendatangi ruang tae

"A-apa?" mata hideyoshi langsung terbelalak melihat pemandangan mengerikan di dalam ruangan itu

"A-apa terjadi sesuatu?" tanya sang istri

"Ja-jangan lihat hikari!" ucap hideyoshi menghalangi pandangan hikari

Tapi hikari udah keburu melihat pemandangan mengerikan itu

Bruk

Dan jatuh tak sadarkan diri

"Hikari!" ucap hideyoshi mengangkat tubuh istrinya

"Bawa dia kembali ke ruangan tadi" ucap ananti

"I-iya" ucap hideyoshi membawa istrinya ke ruangan tadi

"Yang muntah di sana kalau tidak kuat kembali saja" ucap ananti menatap daisuke

"Ti-tidak apa aku masih kuat" ucap daisuke mengusap mulutnya

"Daijoubu daisukecchi? Mukamu pucat lho" tanya takeru

"Y-ya aku tak apa" ucap daisuke mengangguk

"Cih daisuke kau kalah sama cewek" ejek chiena

"Urusai!"

Ananti pun masuk ke dalam ruangan itu dengan hati-hati agar tidak menginjak potongan daging atau jeroan yang berceceran di lantai

"Tu-tunggu kau mau apa?" tanya daisuke

"Memeriksa sesuatu" ucap ananti santai

"Memeriksa? Apa yang diperiksa? Bukannya bu takamura korban dari ledakan bom tadi?" tanya takeru bingung

"Apa kalian tidak berpikir ini aneh?" tanya ananti balik

"Eh?"

"Aneh?" ulang chiena bingung

"Ya ledakan diruangan tempat kita berkumpul tidak terlalu parah cuma meruntuhkan atap saja dan meretakan tembok kemungkinan itu adalah bom plastik" ucap ananti

"Tapi di ruangan ini si pelaku seperti sengaja menaruh bom dengan daya yang lebih kuat dari bom sebelumnya mungkin si pelaku sejak awal memang menargetkan takamura-san" ucap ananti

"Ma-maksudmu ini adalah pembunuhan dan bukan kecelakaan ataupun serangan teroris?!" tanya daisuke

"Ya"

"Lebih tepatnya pembunuhan berencana" lanjut ananti dalam hati

Ananti mendekati kursi di dekat meja kantor dan melihat di bawahnya sepasang sepatu hak berwarna hitam yang utuh dengan potongan kaki di dalamnya

"A-apa kau tidak merasa jijik atau takut?" tanya naoko menyeka airmatanya

"Tidak" ucap ananti datar

"Aku pernah melihat yang lebih buruk dari ini" batin ananti

"Hm?" ananti melihat sebuah cangkir yang sudah hancur berkeping-keping di meja

"Siapa yang membuatkan takamura-san teh? Dan siapa yang membawakannya ke ruangan ini?" tanya ananti

"A-aku yang membuatnya dan membawakannya" ucap naoko

"Bu takamura selalu meminta naoko untuk membuatkanya teh" timpal chiena

"Apa kau selalu berada di dekat teh itu?" tanya ananti

Detektif Conan 2 {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang