"Yosh ayo kita mulai rencananya!!!"
"Ouuuuu!!!!"
"Pada hitungan ketiga ya" ucap ananti
"Ya!"
"Satu"
"Dua"
"Tiga!"
Chizuru membantu yuzuki berdiri sementara yolanda mendekati para pengunjung dan pegawai
"Mama kapan tim penyelamat datang?" tanya mamoru
"Sebentar lagi mamoru" ucap taeko mengelus pipi anaknya
"Sebentar lagi kita semua akan diselamatkan" ucap taeko tersenyum
"Lebih tepatnya kau akan meledakan kami semua bersama denganmu dan juga satu orang lagi yang mau kau bunuh" ucap ananti berdiri di depan taeko
"E-eh?"
"Pe-pelakunya adalah taeko?!" ucap chiena terkejut
"Tu-tunggu dulu! Apa maksudmu?!" ucap taeko
"Pe-pelaku? Maksudmu aku yang menyebabkan ledakan bom ini?! Jangan bercanda!" ucap taeko
"Aku tidak sedang bercanda kok kau memang pelaku dibalik semua ini" ucap ananti
"Atas dasar apa kau menuduhku hah?!" ucap taeko marah
"Motifmu dan juga bukti bahwa kau pelaku di balik pemboman yang terjadi sekarang" ucap ananti
"A-apa?"
"Tadi saat aku sedang memeriksa ruangan takamura-san kebetulan aku mendengar cerita tentangmu dan takamura-san dari situlah aku tahu kalau kau adalah pelakunya" ucap ananti
"Eh?"
"Aku dengar dari chiena-san kalau takamura-san merebut suamimu darimu dan menikahinya" ucap ananti
"I-itu tidak bisa jadi bukti kalau aku adalah pelakunya!" bantah taeko
"Memang takamura merebut suamiku dariku dan aku memang membencinya! Ta-tapi aku tidak sampai ingin membunuhnya!" ucap taeko
"Kalau begitu kenapa kau masih membawa buktinya?" tanya ananti
"A-apa?"
"Remote kontrol bom lantai bawah ada padamu kan? Lebih tepatnya remote itu ada kantong bajumu kan?" ucap ananti menunjuk kantong baju taeko
"?!"
Taeko langsung menutupi kantong bajunya dengan ekspresi panik
"Ba-ba-ba—"
"Bagaimana bisa aku tahu hal itu kan?" ucap ananti
"Itu hal mudah daritadi matamu selalu tertuju ke kantong bajumu jadinya kupikir ada sesuatu di dalam sana yang kau takutkan ada orang lain melihatnya makanya matamu selalu tertuju ke sana" jelas ananti
Taeko hanya diam dan menunduk tangan kanannya meremas kantong bajunya
"Ma-mama! Tolong aku!"
"Mamoru?!" taeko menoleh ke jendela belakangnya terlihat mamoru yang sedang dipeluk yolanda yang mau terjun dari jendela
"Ke-kemana semua orang?!" ucap taeko tidak melihat satupun orang di ruangan itu
"Semuanya sudah terjun lewat jendela" ucap ananti
"I-itu tidak mungkin! Ini lantai lima! Mereka akan mati kalau terjun dari lewat jendela lantai ini!" ucap taeko
"Balon udara di dekat lantai tiga, seharusnya mereka akan selamat kalau mendarat di sana" ucap ananti
