Pemeran pengganti [DIBUKUKAN]

Pemeran pengganti '5

||

Stay here please🥺💚

||

Setengah jam yang lalu. Jeno sudah sampai di mension nya. Ia hendak merebahkan tubuh nya setelah begitu lelah bekerja seharian ini. Baru saja terpejam beberapa menit, suara tangis Jisung terdengar membuat Jeno mau tidak mau membuka mata nya dan bangun untuk menuju ke kamar Jisung.

B

rakk!!!

Bibi Kim menoleh melihat Jeno yang menghampiri nya sambil menggendong Jisung menghentikan tangisan nya.

"Ada apa dengan Jisung, Bibi Kim?" Tanya Jeno.

"Saya tidak tahu, Tuan. Tiba-tiba saja tuan muda menangis kencang dan terus memanggil Mommy nya" Jawab Bibi Kim.

"Berikan Jisung padaku" Ucap Jeno mengambil alih tubuh kecil Jisung. Mengusap sayang punggung Jisung sambil menggumamkan kata-kata yang membuat anak nya tenang. Namun justru tangis Jisung semakin keras saat Jeno mengucapkan kata Mommy.

"Mommy" Teriak Jisung.

"Ssttt Jisungie sayang, Mommy dan Minhee sedang keluar sebentar. Jangan rewel ya, Nak. ada Daddy disini" Ucap Jeno lembut.

"Tuan, ada telepon untuk anda" Ucap Maid masuk ke dalam kamar Jisung.

"Sebentar, saya sedang menangkan Jisung dulu" Ucap Jeno.

"Tapi ini dari sekretaris anda. Dia bilang sangat penting, Tuan"

Jeno berdecak.

"Tempelkan telepon nya pada telinga ku, Jisung akan semakin rewel jika di berikan pada Bibi Kim"

Maid itu pun memberikan telepon pada Bibi Kim. Bibi Kim menempelkan telepon rumah pada telinga kanan Jeno.

"Ada apa Lami? Aku sedang sibuk, lagi pula ini sudah malam. Urusan penting apa?" Sentak Jeno.

Tangis Jisung sudah mulai sedikit mereda.

"Maaf menganggu istirahat mu Pak Jung. Tapi ini informasi yang begitu penting. Pesawat yang membawa Nyonya Minjae dan nona Minhee mengalami ledakan di dalam laut. Saya mendapatkan informasi ini langsung dari pihak Bandara yang menghubungi saya perkara nama Nyonya Minjae yang menyandang nama Jung" Jelas Lami.

Tubuh Jeno mematung seketika. Kedua mata nya memanas. Dengan satu tangan, Jeno merebut telepon itu dari tangan Bibi Kim.

"Jangan bercanda, Lami! Saya tadi melihat dengan jelas jika pesawat yang membawa Minjae dan Minhee terbang dengan baik!" Sentak Jeno.

Jisung sudah mulai menangis lagi mendengar suara Jeno. Jeno menyerahkan Jisung pada Bibi Kim.

Bibi Kim dan Maid memandang Jeno dengan rumit. Mereka cemas dengan apa yang di katakan Jeno.

"Jika anda masih tidak percaya, saya akan menemani anda ke bandara sekarang Pak Jung. Karena saya baru saja di hubungi untuk segera kesana"

"Baik! Kita bertemu di bandara sekarang!" Ucap Jeno melempar telepon sembarang tempat.

"Titip Jisung, aku harus ke bandara lagi" Ucap Jeno.

"Tuan, ada sesuatu terjadi?" Tanya Bibi Kim.

"Aku harap baik-baik saja" Ucap Jeno segera meninggalkan tempat.

Bibi Kim dan Maid saling pandang. Mereka menatap sendu pada tubuh Jisung yang masih menangis dengan memanggil Mommy nya.