4. Kotak hadiah

2.5K 197 11
                                    

Oke, guys! Gue mau umumin sedikit. Jadi .. ada yg bilang klo nama Vio bikin unmood, so ... Gue ganti jadi Leta. Yang lain tetap sama.

Makasih atas kritikannya Refidelsa!

Jangan lupa VCSHARE!

نَصْرٌ مِّنَ اللَّهِ وَفَتْحٌ قَرِيبٌ

Happy Reading

"Baik anak-anak. Ibu akan menjelaskan bahwa sebentar lagi materi kita masuk ke dalam materi drama. Nah, untuk itu-"

"Kita main peran!" sahut Aksa membuat kelas langsung ricuh.

"Digabung sama kelas sebelah, Bu!" jawab Akhtar

"Halah bilang aja lo mau cari kesempatan," jawab Aksa.

Sebuah penghapus papan tulis meluncur dengan sempurna di kepala Agam memberikan laki-laki itu langsung berdecak.

"Ibu! Kok Agam yang kena?! Yang berisik mereka, lho!" ucap Agam tak terima.

"Kalian satu geng. Kalau salah satu temen kalian yang berbuat salah, meskipun kalian nggak berbuat salah, kalian tetap terkena imbasnya. Kalau kalian nggak mau terkena imbasnya, jaga satu geng kalian."

"Tapi ya buka kena saya juga! Altas itu juga ada," jawab Agam tetap tak terima.

Ketika guru bahasa Indonesia tersebut hendak menyahut ucapan Agam, seorang siswa menginterupsi ucapannya.

"Permisi ibu!"

Mereka semua langsung mendesah kesal ketika seseorang menyela ucapannya.

"Violeta? Ada apa?"

"Seksi olahraga kelas ini diminta menghadap pak Isma," jawab Leta. "Secepatnya."

Seseorang perempuan berdiri dari bangkunya. Gadis itu menatap Violeta, kemudian bertanya. "Di mana?"

"Gedung olahraga yang B."

"Ninda. Kamu ikut ibu saja, Nak. Biar Altas yang menghadap pak Isma."

"Tapi, Bu-"

"Cepat Nin," sela guru Bahasa Indonesia.

Dirasa dirinya tak lagi dibutuhkan di ruang kelas ini, Violeta hendak pergi dari tempat tersebut, sebelum suara Agam menyelanya.

"Heh, pengacau! Lo mau ke mana?" Agam menatap tajam gadis di depannya ini. Entah kenapa setelah gadis itu menjawab ucapannya dirinya mempunyai dendam tersendiri kepadanya. "Setelah mengacaukan suasana lo mau pergi gitu aja?"

"Kan udah nggak ada kerjaan."

"Kata siapa? Karena lo udah ganggu kegiatan satu kelas, gue minta lo kerjain pelajaran fisika gue sekarang."

Leta memegangi kepalanya yang berdenyut. Kenapa sakit ini datang di waktu yang benar-benar tidak tepat.

"Nggak usah akting lo, Let!"

"Terserah apa kata lo, Gam. Gue nggak tau. Kalo ada urusan lo bisa ke kelas gue nanti."

Leta berlari menimbulkan tanda tanya besar di kepala Agam sekarang.

-oOo-

Leta masuk ke dalam kelas dengan suasana yang sudah sepi. Gadis itu langsung membuka tasnya untuk mencari sebuah obat.

"Nggak ke kantin, Let?"

Leta terkesiap ketika seseorang menepuk bahunya cukup keras.

AKARA (Terbit)Where stories live. Discover now