15. Agresif

2.3K 146 5
                                    

Tandai typo yang bertebaran.
Dont vorget VCSHARE, Ref!

Happy Reading




"Hei, Ta! Kenapa?"

Sandra khawatir setelah Violeta mengantar pesanan mata gadis itu langsung berkaca-kaca.

"Mbak, aku pulang duluan, ya. Maaf nggak bisa bantu sampe tutup."

Sandra tersenyum kemudian menganggukan kepalanya. "Kamu hati-hati, ya."

Selepas kepergian Violeta, arah pandang Altas tak henti-hentinya menatap ke arah dapur. Tanpa sebab, laki-laki itu berdiri tanpa memperdulikan teriakan temannya yang memanggil-manggil namanya.

Ketika dirinya baru saja duduk di bangku kemudi mobil, matanya tanpa sengaja melihat Violeta yang mengayuh sepedanya dengan mata sembab. Entah dapat dorongan dari mana Altas melajukan mobilnya tepat di belakang gadis itu.

Altas terkekeh. "Gue kenapa?"

Pekikan dari arah depan membuat Altas kembali memfokuskan pikirannya. Di sana, Violeta sedang menggerus sebab dirinya tak sengaja menabrak batu hingga ban sepedanya tergelincir.

"Siapa sih yang naruh batu di sini?!" Altas menaikkan sudut bibirnya. Laki-laki itu bahkan tak ingat dirinya pernah membentak gadis itu beberapa menit yang lalu. "Kenapa juga kamu pake jatuh, sih?!"

Ketika mata Violeta menoleh ke arah mobilnya, Altas terdiam kaku—takut jika Violeta tahu keberadaannya.

Ketika gadis itu kembali mengayuh sepedanya kembali, kesadaran Altas seolah sudah pulih, laki-laki itu langsung putar balik dan langsung kembali ke rumah.

—oOo—

Tour. Mungkin hal tersebut sangat-sangat disukai oleh semua orang. Melepas penat, sekaligus mencari kebahagiaan tersendiri untuk mengistirahatkan kerja otak selama ini. Tetapi, sepertinya hal tersebut tak berlaku untuk Violeta.

Ketika semua orang menyambut gembira pengumuman dari guru kesiswaan, gadis itu justru diam seribu bahasa.

Jangankan untuk merefresh otak, sekarang saja pikirannya masih dipenuhi oleh masalah-masalah tentang keadaan bapaknya.

"Ta, pokoknya nanti kita kamarnya samaan, ya. Gue nggak sabar banget mau keliling Bali, Ta."

Leta hanya tersenyum tipis melihat keantusiasan Cassandra. Gadis itu sangat-sangat senang ketika mendengar pengumuman mereka akan berlibur sebelum melaksanakan ujian.

"Gue mau fokus belajar, Cass."

"Ha?! Lo gila?!" Cassandra buru-buru menatap tajam Violeta. "Gue bantu lo, ya. Nanti lo tinggal berangkat, aja. Oke."

"Cass ... bukan masalah itu."

"No! Gue nggak mau tau alasan lo pokoknya, titik!"

—oOo—

"Bara!"

"Ada apa, Al?"

Altas ragu akan mengungkapkannya ataukah tidak. Tapi rasa penasarannya kian membuncah, bahkan dirinya sampai tak bisa tidur waktu itu.

"Leta ... dia ikut udah bayar buat besok?"

Bara—ketua OSIS itu nampak mengingat-ingat apakah nama yang disebutkan oleh Altas sudah membayar ataukah belum. "Kayaknya udah. Di transfer ke rekening gue."

AKARA (Terbit)Where stories live. Discover now