8. Sapu tangan

2K 148 4
                                    

"Violeta! Semangat oy!!"

Teriakan melengking dari Cassie membuat senyum Violeta langsung terbit.

"Makasih!" jawab Leta dari tengan lapangan.

"Bacot lo memang! Diem bisa, nggak? Udah kayak panci bodol mulutnya!" bentak Agam kesal dengan Cassie.

Cassie mendengus kemudian memalingkan wajahnya. Tak mengindahkan kata-kata Agam, gadis itu justru berseru lebih heboh menyemangati sahabatnya yang sedang berlatih.

Peluit panjang terdengar, pertanda selesainya latihan tersebut. Cassie langsung melempar botol minum ke arah Violeta dan ditangkap dengan sempurna olehnya.

"Hebat, Let! Padahal lo kutu buku, permainan lo bagus juga, ya."

"Halah, kayak gitu aja bangga. Terlalu letoy untuk ukuran olahraga."

Wajah mereka berdua langsung mendatar ketika ucapan Agam langsung menyahuti perkataan Cassandra.

"Lo, ya!"

"Udah, Cass. Nggak usah di ladeni," ucap Violeta sambil memegangi tangan sahabatnya yang hendak mengejar Agam.

"Tapi dia itu keterlaluan, Let! Masa—"

"Nggak usah diperduliin. Sekarang kita ke kelas, ya. Ganti baju, udah asem ini."

—oOo—

Seseorang keluar kelas dengan mengendap-endap. Meskipun terlihat aneh, tapi semua ini harus ia paksa lakukan. Badannya menegang ketika sebuah tangan memegang bahunya dari belakang.

"Revi? Lo kenapa?"

Revi memutar badannya kaku. Gadis tersebut tak berani menatap mata seseorang yang menatapnya dengan lekat.

"Ng ... gue tadi mau ketemu temen," jawab Revi gagu.

Violeta mengernyitkan alisnya heran, tetapi kemudian langsung tersenyum. "Temen si—"

"Kalo gitu gue ke kelas dulu, ya. Mau ngerjain tugas!"

Tanpa memperdulikan jawaban Violeta, Revi langsung berjalan kecil menjauhi Violeta.

"Aw!" Leta berjengit ketika tubuhnya ditabrak dari belakang oleh seseorang.

"Ups! Sengaja!" ucap Risa kemudian tertawa bersama kedua sahabatnya.

"Uh .... Tikus comberan. Kenapa? Mau jadi bintang di Nevada, ya? Mau jadi terkenal biar bisa di puji-puji? Basi cara lo!"

Olivia mendorong kepala Violeta dengan tangannya. Hampir menatap dinding jika gadis tersebut gagal mengelak.

"Berhenti deketin Altas atau ..." Olivia mendekatkan wajahnya ke wajah Violeta. Tangannya bergerak mengusap wajah Violeta, kemudian mencengkeramnya dengan sangat kencang. "Lo keluar dari sekolah dengan cara terhina!"

—oOo—

"Lama banget, Let! Lo ngapain aja, sih?!" Cassandra menatap jengkel ke arah sahabatnya yang tersenyum tanpa dosa. "Letoy! Gue tanya! Jangan-jangan ... lo ke kelas si kutub selatan, ya!"

"Iya."

Cassie langsung menggebrak meja kantin dengan sangat keras. Violeta langsung meringis, tetapi sepertinya sahabatnya itu tak perduli dengan tatapan mata pengunjung yang tertuju ke arahnya.

AKARA (Terbit)Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon