12. He's a hero

2.1K 167 13
                                    

Jangan lupa VCSHARE, REF!!!!

One vote, comment, and share means a lot to this story

نَصْرٌ مِّنَ اللَّهِ وَفَتْحٌ قَرِيبٌ

H
A
P
P
Y
R
E
A
D
I
N
G



°°°°°°°°°°°°°°°

Mentari bersinar terang. Cahayanya yang berkilau seolah melambangkan semangat semua orang di pagi hari ini.

Namun, di pagi hari yang biasanya dilalui dengan berbagai candaan keluarga, Violeta hanya bisa menghela nafas ketika dirinya hanya seorang diri di rumah ini.

"Kenapa, ya ibu nggak pernah sayang sama aku? Nggak pernah ngasih semangat, nggak pernah dampingin. Bahkan ibu ...." Leta tak dapat meneruskan ucapannya lagi. Baginya, bermonolog sama saja membuka luka hatinya yang kian membesar.

Tak ingin menyia-nyiakan waktunya untuk mengingatkan hal tersebut, Violeta langsung memasukkan dua kotak bekal dan keluar dari rumah.

"Altas?"

Violeta mengerjapkan matanya berkali-kali ketika melihat laki-laki itu berdiri di depan rumahnya.

"Kok Altas bisa ada di sini?"

"Nggak ada."

Raut wajah Violeta tampak bingung. Terlebih lagi ketika Altas menarik tangannya, kemudian menuntunnya hingga ke depan motor laki-laki itu.

"Al ..."

"Naik kalo lo nggak mau terlambat hari ini."

Meskipun dengan kebingungan yang sangat besar, senyuman Violeta tetap merekah ketika dirinya dapat kembali menaiki motor Altas tepat yang kedua kalinya.

—oOo—

Berita Altas yang membonceng Violeta langsung menggemparkan seluruh siswi Nevada. Pasalnya, jok belakang motor laki-laki itu biasanya selalu kosong.

Bahkan mereka sangsi tidak ada satupun perempuan yang pernah menduduki tempat tersebut. Tetapi pengecualian untuk Violeta kali ini.

Seseorang yang sangat-sangat dibenci oleh Altas tiba-tiba bisa mendudukkan tempat tersebut, bahkan dengan terang-terangan laki-laki itu berinteraksi dengannya.

"Via lo diem aja lihat berita kayak gitu?" tanya Kallya.

Olivia tersenyum miring. Sebuah senyuman yang menggambarkan seribu macam otak licik yang sudah dibuat olehnya. "Lo lihat aja. Dia bakal nyesel nanti."

Di lain tempat, Altas berjalan tepat di belakang Violeta dengan kedua tangan yang berada di saku celana.

Wajahnya begitu datar, berbanding terbalik dengan perempuan yang berdiri di depannya yang sangat bahagia.

"Violeta!"

"Cassie!"

Cassandra menatap tajam ke arah Altas yang seolah acuh dengan tatapannya.

"Maksud lo apa, hah?!" bentak Cassie.

"Cass ... lo kenapa? Altas nggak ngapa-ngapain juga."

AKARA (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang