Ch 1 : Shattered Hope

10.1K 425 33
                                    

"Siapa kau?!" teriak pria itu saat mendengar langkah seseorang. Samuel muncul dalam kegelapan, dan hanya cahaya rembulan di malam hari dari jendela tua-berbentuk batako tanpa kaca-menyinari wajah tegasnya. Derap sepatunya terasa mencekam dan matanya menyorot dingin.

"Samuel, kau-" Pria berambut cokelat keemasan itu membelalak terkejut karena pistol mengacung di kepalanya. Kedua tangannya saat ini terikat di belakang kursi.

"Jika kau masih ingin hidup, batalkan pernikahanmu dengan Leora sekarang."

"Apa maksudmu melakukan ini, Sam?" Mata pria itu menajam.

"Aku akan menembakmu jika kau tidak melakukannya, Chad."

Lebam dan memar memenuhi sekujur wajah pria itu. Darah di hidung dan di sudut mulutnya mengering, tapi ia sama sekali tidak merasa takut. "Kau tidak perlu mengujiku seperti ini, Sam. Aku mencintai kakakmu, dan aku rela mati untuknya jika itu diperlukan."

Derap langkah sepatu kali ini terdengar lagi, dan itu adalah milik Christoper. Laki-laki itu kini melangkah menuju sofa tua di tengah ruangan. Duduk di sana sembari mengotak-atik ponsel.

"Dia serius akan menembakmu," kata Christoper dan menatap pria itu. Kebetulan posisi kursi tawanan itu berada tepat di depannya.

"Jadi selama ini kaulah orangnya. Kau bersikap seperti adik yang sangat menjaga Leora. Kau menjauhkan pria-pria yang mendekati kakakmu, dan-"

DOR!!

Pria itu terlonjak dengan mata membola. Samuel baru saja menarik pelatuknya dan membuat peluru itu menghancurkan sebuah bingkai foto di dinding di belakang kepala pria itu, hingga terjatuh keras ke lantai.

"Kau akan melakukannya atau tidak?" ulang Samuel lagi tanpa belas kasihan.

"Kami saling mencintai, Sam."

"Aku tidak peduli. Kau hanya perlu meninggalkannya."

"Aku tidak akan melepaskannya." Di detik balasan pria itu berakhir, di detik itu pula Samuel hendak menarik mantap pelatuk menembus kepala pria itu, namun segera ditahan oleh Christoper. Christoper berdiri memegang tangan Samuel yang menggenggam pistol.

"Kau sudah membunuh banyak pria sejauh ini, Sam."

Samuel menatap tajam Christoper. "Kau menyuruhku membiarkannya hidup?"

"Aku tahu cara membuatnya mundur dari Leora." Christoper menyeringai licik. "Dan aku sudah mengaturnya."

*

Chad melotot melihat wanita yang hanya menggenakan bra dan dalaman hitam di depannya. Tubuhnya seksi dan menggiurkan dengan kulit eksotis gelap. Beberapa menit lalu, wanita itu meletakkan sebuah kamera ponsel di atas meja tua sebelum melengok sensual ke arah Chad yang gelisah di kursi. Chad berusaha keras melepaskan ikat tali di kedua tangannya.

Tangan lentik wanita itu memegang segelas minuman berisi obat perangsang kuat kini.

"Bersenang-senanglah bersamanya, Chad." Samuel menyeringai lalu berderap keluar. Pistol kembali disimpannya di saku celana.

"Jangan lupa kirim videonya ke ponselku, Amber," kata Christoper mengingatkan sebelum mengikuti Samuel untuk meninggalkan Chad bersama wanita bernama Amber itu.

"Ini namanya pemaksaannya!!" teriak Chad tidak terima, namun tidak ada yang dapat mendengarnya karena gedung tua ini tidak terpakai dan berada di pulau Roosevelt-jauh dari keramaian kota New York. Dan parahnya, Chad kini tersedak-sedak karena Amber memaksanya minum cairan alkohol di gelas itu.

"Oh boy, kau akan menyukainya," ucap Amber nakal, kemudian melempar gelas itu ke sofa tua. Kini wanita itu berjongkok menurunkan resleting Chad dan membuat Chad mengumpat.

Confined By YouWhere stories live. Discover now