Ch 4 : I'm Gonna Kill That Guy

6.1K 261 21
                                    

Senyum Samuel yang merekah di wajah seketika lenyap ketika Leora muncul di hadapannya. Wanita itu membuka pintu dengan penampilan kacau—hingga Samuel memindai lekuk tubuhnya. Kaus putih yang mencetak jelas kedua puting payudara—Leora tidak menggenakan bra, sialan. Lalu kaki jenjangnya kini benar-benar terekspos.

Dan terakhir, celana dalam merah brengsek itu—membuat mata Samuel terpaku lekat.

"Untukmu."

Leora menerima sebuket mawar yang disodorkan Samuel. "Kau membelikanku mawar lagi?"

Sial. Bagian bawah tubuh Samuel terasa berdenyut. Bahkan rasanya saat ini ia ingin menerjang Leora. Merobek kain tipis merah sialan itu lalu menyatukan tubuhnya. Mendesak kewanitaannya Leora dengan liar. Mengamati mulut wanita itu terbuka menyebut namanya—mendesah dalam keadaan telanjang di bawahnya.

Pikiran kotor itu bersarang kuat di kepala Samuel.

"Aku tahu dia pria brengsek."

"Kau tahu dari mana?"

Samuel tidak menjawab. Ia malah masuk tanpa permisi. Lalu matanya tidak sengaja menangkap jins pria di keranjang pakaian—berada di kamar Leora yang terbuka lebar. Seketika hati Samuel panas dan kedua tangannya membentuk kepalan.

"Apa semalam kau habis tidur dengan pria?"

Leora menutup pintu. Samuel berbalik dan amarah membuncah di dadanya. Ia mengamati Leora menaruh buket mawar pemberiannya ke sofa. "Karena Chad selingkuh darimu?"

"Bagaimana bisa kau tahu tentang Chad? Apa selama ini kau memata-mataiku?"

"Kau benar-benar bercinta dengan pria di sini?" Ubun-ubun Samuel kini terasa terbakar oleh api amarah.

"Dan kau sungguhan menyewa seseorang untuk memata-mataiku?"

Tidak ada jawaban.

"Kau selalu tahu bahwa pria-pria itu brengsek, Sam. Kau pikir aku bodoh?" Wajah Leora tampak kesal, dan makin kesal saat mendengar kata-kata Samuel selanjutnya.

"Kau selalu menceritakan pria-pria itu padaku. Aku hanya ingin selalu ada untukmu. Terlebih di saat kau begitu membutuhkan." Tentu semua itu omong kosong. Samuel tidak akan membiarkan pria mana pun mengusik apa yang menjadi miliknya. Dan ia akan membunuh pria yang mencoba menyentuh Leora-nya—siapa pun itu, ia akan mencarinya.

"Tapi itu tidak berarti kau berhak melakukan ini!"

"Berapa banyak pria yang sudah menidurimu?"

"Kau boleh saja tahu seluruh pria yang dekat denganku tapi tidak dengan yang satu itu." Leora tidak akan membagikan pengalaman seksualnya pada Samuel. Ia tidak ingin adiknya itu menertawakannya—karena seumur hidup ia belum pernah bercinta dengan satu pun pria. Ia tidak pernah merasakan orgasme dan ia masih perawan—oh itu sungguh memalukan sekaligus menyebalkan.

Samuel terpancing. Emosi makin berkobar di dadanya hingga ia berkata asal. "Aku tidak heran pria-pria itu menjadi brengsek."

"Apa sekarang kau sedang membela para mantanku?"

"Aku tidak sedang membela mantan keparatmu."

"Lalu apa?"

"Kau bermain di belakang dan membiarkan pria itu menyentuhmu."

Oh, pembicaraan ini sangat mengesalkan. Leora sampai berkacak pinggang. "Itu bukan urusanmu. Dan berhenti menghakimiku."

Samuel mati-matian menahan lonjakan amarahnya. Rahangnya mengetat dan bergetar. "Apa pria itu berhasil membuatmu orgasme?"

Confined By YouWo Geschichten leben. Entdecke jetzt