Ch 13 : Romantic Date

5.5K 208 23
                                    

Setelah percintaan gila mereka usai, Leora hanya bermalas-malasan di ranjang. Tubuhnya remuk dan lemas akibat serangan sialan Samuel. Jika mengingatnya kembali ia akan merasa frustrasi dan putus asa. Di satu sisi ia tidak bisa berbohong bahwa adiknya itu sangat ahli memuaskannya, dan di sisi lain ia benci mengetahui seks gila yang ia rasakan itu harus dilakukannya bersama Samuel.

Lalu selang tiga hari, pria itu membawa Leora ke dalam bioskop. Tapi peluang untuk Leora melarikan diri tetap kecil karena Samuel menyewa beberapa pria berpakaian hitam di luar bersama beragam tikus hidup dalam kandang yang ditenteng oleh beberapa pria itu.

"Aku menyesal pernah hidup serumah denganmu," maki Leora, wajahnya bergidik ngeri melihat tikus-tikus itu.

Samuel menahan senyum, tetap melangkah sambil mengeratkan tautan jemarinya pada jemari Leora. Ia selalu tahu bahwa Leora sangat takut dengan hewan pengerat itu.

"Dari pada kau menggunakan uangmu untuk hal semacam ini lebih baik kau menyumbangkannya ke amal sosial."

Tidak ada seorang pun di bioskop itu selain mereka karena Samuel sudah memborong seluruh tiket demi mengosongkan tempat itu.

"Kau yang membuatku rela melakukan apa pun."

"Aku tidak pernah menyuruhmu."

"Tapi kau menarikku seperti magnet untuk melakukan semua ini."

"Otakmu benar-benar rusak."

"Hmm. Aku menyukai kerusakannya. Terlebih bayangan saat payudaramu berguncang di depanku, suara desahanmu yang keras, juga kewanitaanmu yang merekah dan berkedut saat aku memasukimu. Kau adalah obat terbaik yang menyembuhkanku."

Muka Leora terasa terbakar. Ia tidak lagi bersuara dan bokongnya kini mendarat di kursi, sementara Samuel bergabung di sebelahnya dengan santai dan tidak sedikit pun merasa bersalah.

Leora tidak tahu sampai kapan ia harus seperti ini. Bahkan bagian yang paling ia takutkan dari semua ini adalah pola hubungan mereka yang semakin dalam. Leora takut, sangat takut dengan kemungkinan terburuk.

Ia tidak ingin menjadi terbiasa dan mulai membenarkan apa yang terjadi di antara mereka. Hubungan ini jelas salah dan menjijikkan. Benak dalam kepala Leora mati-matian menolak tapi sialnya seberapa keras tubuhnya melawan ia akan selalu kalah.

"Jika papa tahu semua ini, aku yakin kau tidak akan selamat. Dia akan menenggalamkanmu ke dalam sumur."

"Aku juga tidak berencana seperti ini."

"Apa maksudmu?"

"Secepatnya aku akan menikahimu."

Leora menoleh pada Samuel. Seketika kepalanya terasa pusing. "Tidak. Itu ide paling buruk yang pernah kudengar."

"Setiap wanita selalu menginginkan status tapi kau benar-benar berbeda."

Bukan itu maksud ucapannya. Leora tidak pernah menginginkan status apa pun dengan Samuel, selain kehidupan normalnya yang tenang dan derajat Samuel yang kembali menjadi adiknya yang dulu—bukan sosok yang sok berkuasa dan mendominasi seperti ini.

"Kita bisa memperbaiki ini, Sam. Aku akan melupakan semuanya dan menganggap tidak terjadi apa-apa." Leora mencoba negosiasi. "Kau kembali dengan hidupmu dan—"

"Aku pernah bilang bahwa aku akan mati jika kau tidak ada di sisiku." Samuel memotong, wajahnya serius menoleh pada Leora. "Jadi kau akan selalu terikat denganku Leora. Detak jantungmu adalah napasku."

"Kalau begitu kau seharusnya membunuhku dan ambil jantungku," balas Leora jengkel.

"Aku tidak suka bercinta dengan mayat."

Confined By YouWhere stories live. Discover now