Ch 25 : Life is Changed

1.9K 116 38
                                    

Suara ramai para penonton bergema ricuh di luar-teriakan dan seruan terdengar memekakkan, sementara Samuel menenggak sebotol air mineral. Beberapa tetes air tumpah mengenai jakunnya yang bergerak. Setelahnya, ia mengusap bibir dengan punggung tangan. Sebentar lagi gilirannya masuk ke babak ring tinju, dan kini Samuel sedang mempersiapkan diri.

Dari tempat duduk, ia memperhatikan aksi pergulatan di layar yang tersedia di ruangan itu. Beberapa menit kemudian, ponsel yang sedari ada di kursi-di samping tubuhnya berdering. Samuel lantas mengangkatnya.

"Hasilnya tetap sama," lapor Tyler langsung.

"Apa kau yakin Tyler?"

"Saya berhasil menemui Kendall. Dia baru saja kembali dari tour bersama band yang diurusnya, dan dia sepertinya tidak mengetahui tentang Leora. Dia terlihat bingung dan malah bertanya balik pada saya. Tapi saya tidak menceritakan apa pun, dan mengatakan semua baik-baik saja."

Samuel tidak bersuara, dan Tyler kembali berkata, "Apa anda ingin saya memaksanya?"

"Tidak perlu. Itu artinya dia memang mengatakan kebenaran. Terima kasih telah membantuku selama ini Tyler."

Setelah itu Samuel mengakhiri panggilan, dan seorang pria masuk ke ruangan itu. Pria itu adalah orang yang telah melatih Samuel selama ini.

"Kau siap?"

"Ya."

"Dia sulit dikalahkan. Dia selalu menjadi pemenang. Kau tidak bisa menganggap remeh kemampuannya. Terakhir kali, dia membuat lawannya tidak bergerak. Kau beruntung jika kau berhasil keluar hidup-hidup setelah melawannya," kata pria itu ketika Samuel bangkit usai memasang sarung tinju di kedua tangan.

"Aku tidak peduli pada kematian." Samuel menatap sesaat pelatih di depannya sebelum melangkah keluar.

Pria itu berbalik dan berseru, "Aku sedang tidak bercanda. Kau harus berhati-hati!"

Tapi Samuel sudah menghilang.

*

Di antara kehebohan di sekitar, Kendall berada di kursi duduk penonton paling belakang. Kursi itu berderet seperti anak tangga. Teriakan dan seruan sangat keras ketika Samuel masuk ke arena tinju. Dari dulu Kendall enggan menyaksikan pertandingan adu kekuatan seperti ini.

Namun malam ini... ia turut bergabung-bahkan rela berdesak-desakan dengan kegilaan para penonton yang saling merebut kursi.

Jika bukan karena permintaan Leora, jangan harap ia akan berada di sini.

Sebelumnya Leora menghubungi Kendall, dan menceritakan beberapa hal mengejutkan-bahkan Kendall masih ingat jelas percakapan mereka. Leora tampak cemas dan ketakutan di ujung telepon.

"Aku tidak tahu harus mencari siapa lagi selain dirimu, Kendall."

"Hei, tenangkan dirimu. Kau bisa cerita pelan-pelan." Isakan kecil Leora mulai terdengar, dan itu membuat Kendall berkata, "Kau menangis? Apa yang terjadi denganmu?"

"Ada banyak hal yang terjadi di hidupku. Saat ini... aku sedang bersembunyi dari keluargaku, dan berada di kota Bern. Samuel dan aku, kami... terlibat hubungan yang tidak seharusnya. Kami bukan saudara sedarah. Hal itu terbongkar tepat di hari ulang tahun Grandpa, lalu keadaan menjadi kacau."

"Apa?"

"Samuel punya masa lalu yang kelam yang tidak aku tahu. Lalu semua terjadi. Grandpa... dia pergi meninggalkan kami semua-bahkan sebelum aku sempat mengucapkan selamat ulang tahun padanya."

"Oh, Tuhan. Kau sungguh baik-baik saja sekarang?" tanya Kendall.

"Jangan pedulikan aku. Tapi tolong pastikan bahwa Samuel baik-baik saja di sana. Dia mengirimku pesan bodoh, dan aku tidak ingin dia melakukan sesuatu yang akan dia sesali seumur hidup. Kumohon... kabari aku segera. Aku perlu tahu bahwa dia seharusnya menjalani lembar hidup yang baru-sepertiku."

Confined By YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang