ζ Chapter 12

34.9K 1.1K 22
                                    

A: CH
Haloo bestiee, makasih udah mau bertahan dicerita Argara sampai chapter ini 😩





[12] Lamaran atau Tunangan?

[ H A P P Y  R E A D I N G ]

[ H A P P Y  R E A D I N G ]

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***

"Argara?!" mata Anara membulat sempurna saat melihat Argara berada dirumahnya.

"Kamu udah kenal sama nak Argara toh?" tanya Alya sambil menyenggol lengan Anara.

Anara tersadar dan menoleh ke Mama-nya. "Ah satu sekolah Ma," jawab Anara.

"Bagus dong kalau gitu," ucap wanita yang menurut Anara adalah Ibu-nya Argara.

"Ayo duduk dulu Anara," ucap Arka.

Anara mengangguk dan duduk ditengah-tengah Arka dan Aliya.

"Ehm, jadi Om dan Papa kamu sudah sepakat akan menjodohkan kamu dan Argara, kamu sudah tau kan Anara?" tanya Bagas memulai pembicaraan.

Anara melihat ke Argara yang ternyata sedang menatapnya, buru-buru Anara mengalihkan pandangannya ke bawah dan mengangguk pelan.

"Iya Om, Anara udah tau."

Bagas mengangguk dan menoleh ke Argara. "Ga, ngomong dong kamu, kan kamu yang mau lamaran," suruh Ayah-nya.

Argara menoleh ke Ayah-nya dengan pandangan bingung. "Ngomong gimana, Yah? Kan Argara baru kali ini lamaran, jadi gak ada pengalaman," ucap Argara dengan suara pulan.

Bagas menghela nafas. "Terserah kamu deh ngomong gimana, tapi jangan sampai bikin malu Ayah," ucap Bagas.

Percakapan antara Ayah dan anak itu tak luput dari pendangan keluarga Arka, rasanya pandangan didepan itu sangat lucu, apalagi bagi Anara, melihat Argara dengan raut wajah bingung dan ringisan akibat ucapan Ayah-nya, rasanya sangat berbeda Argara yang disekolah dengan Argara didepannya.

"Jadi gini Om, kedatangan saya dan keluarga kesini untuk melamar putri Om, Anara, untuk menjadi istri saya," ucap Argara yakin ke Raka.

Ucapan Argara itu sangat berdampak bagi Anara, jantung Anara sudah berjoget didalam.

"Kamu serius ingin melamar anak saya?" ucap Raka dengan tatapan serius.

Argara meneguk ludahnya. "Iya Om, saya serius ingin melamar anak Om," ucap Argara meyakinkan.

Raka mengangguk-an kepalanya. "Gimana Anara, kamu mau nerima gak? Keputusan ada ditangan kamu," ucap Arka.

ARGARA: Cold Husband [ END ]Where stories live. Discover now