ζ Chapter 21

32.1K 1K 40
                                    

A: CH
Halloww bestiee!!!
Jangan lupa tekan vote dan komen disetiap paragraf yyy!!!





[21] Setelah itu...

[ H A P P Y  R E A D I N G ]

[ H A P P Y  R E A D I N G ]

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***

Saat ini, Anara dan Argara berdiri dipelaminan yang memang sudah disiapkan.

Mereka berdua sibuk menyalimi tamu-tamu yang notebate nya adalah saudara mereka sendiri.

Anara bisa melihat ke-tiga sahabatnya menghampiri dirinya.

"Cepet, cepet, cepet," heboh Freya.

"Aduhh, Anara kita sekarang udah punya suami, masih bisa main bareng gak nih?" tanya Ayna sambil melirik-lirik Argara.

"Pasti dong, kita-kita masih bisa main bareng kok, tenang," ucap Anara sambil tersenyum lebar.

Rayana memberikan sebuah kado berukuran sedang. "Dari kita-kita, ntar lo buka ya, tiga orang, satu kado, gapapa ya Ra, dalemnya banyak isi kok, gak cuma satu," ucap Rayana mewakili Ayna dan Freya.

Anara menerima kado tersebut. "Gapapa, makasih ya," ucap Anara sambil tersenyum.

Freya pun memberikan kado kecil ke Argara. "Ini juga ada buat lo, kita bertiga yang beli, ini bener-bener bermanfaat banget sih, jangan lupa dipake ya Ga," ucap Freya dengan semangat.

Dengan bingung Argara pun menerima kado pemberian sahabat istrinya. "Makasih."

Mereka ber-tiga mengangguk. "Have fun untuk malem pertama nya."

"TBL TBL TBL, takut banget lochh."

Selepas menggoda pengantin baru tersebut, mereka ber-tiga pun turun dari pelaminan.

Anara menjadi salah tingkah mendengar perkataan sahabatnya itu.
Pasalnya, Anara tidak ingat tentang malam pertama, tapi sahabat laknat nya itu malah mengingatkannya. Anara pun menggerutu sebal dalam hati diiringi wajah yang kusut.

Sedangkan Argara pun juga ikutan salah tingkah, tapi masih tersamarkan dengan wajahnya yang kaku.

"Capek gak?" tanya Argara ke Anara yang mukanya sudah seperti benang kusut.

Pendengar pertanyaan dari Argara, Anara buru-buru menegakkan bahunya, sambil tersenyum paksa menjawab. "Enggak."

"Gak usah bohong, itu dari muka lo aja udah keliatan," tunjuk Argara ke muka Anara.

Anara cengengsan. Gak tau aja si Argara maksud dari muka kusut Anara. "Ya capek juga sih gue kalo berdiri lama gini," ucap Anara dalam hati.

"Kalau capek, duduk aja," ucap Argara sambil melihat para tamu.

ARGARA: Cold Husband [ END ]Where stories live. Discover now