ζ Chapter 60

28.3K 789 49
                                    

A: CH

Gak kerasa ya ges, udah nginjek chapter 60 aja. Gak mudah loh bisa sampek ke chapter 60 ini, karena sebelumnya sempet hiatus karena kehabisan ide buat ngetik, alur berantakan+bertele-tele, mwehehe😆

Ayo main tebak-tabakan yuk, A: CH bakal tamat sampai chapter berapa nihh??

SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH PUASA BAGI YANG MELAKSANAKAN, MOHON MAAF APABILA AKU ADA BUAT SALAH KARENA UPDATENYA KELAMAAN HEHE

INPO MASZEHH! Cek profile aku ya sekaranggg, ada cerita baru buat yang selalu nanyain kapan cerita 'dia' dibuat, udah aku buat ges, sesuai sama isi igs aku yang lalu yaa ^^





[60] Baikan?

[ H A P P Y R E A D I N G ]

[ H A P P Y R E A D I N G ]

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***

"Gue, Indah. Salam kenal."

Ya, sekarang Anara ingat. Pantas saja wajah perempuan didepannya itu terasa tidak asing, ternyata perempuan didepannya itu adalah perempuan yang sama saat dirinya mergokin Argara saat lagi di caffe.

"Ada apa ya ngajak ketuamua? Apa ada yang penting?" tanya Anara.

"Sebenernya ada yang mah gue bilang ke elo. Tapi janji, habis gue ceritain jangan marah ke Argara ya, soalnya ini semua ulah gue, terserah lo habis itu mau lakuin apa pun pe gue, gue terima," ucapan Indah itu membuat Anara semakin bingung.

Karena tak ingin digantung, dengan cepat Anara mengangguk saja. "Iya. Emang kenapa sih?"

Indah menarik panjang nafasnya sebelum bercerita. "Jadi...." Ya, mengalirlah cerita yang sebenarnya tanpa ada kebohongan dari mulut Indah. "Jadi gitu, sorry banget perbuatan gue udah kayak perempuan murahan."

"Ya emang bener lo kayak perempuan murahan. Emang ya feeling perempuan itu gak salah," batin Anara.

Mendengar cerita dari sisi Indah membuat Anara sudah naik darah, intinya pulang nanti dirinya harus meminta Argara untuk bercerita juga dari sisinya Argara.

"Pikiran lo dimana sih pas ngerencain itu? Lo gak mikir kalo Argara udah punya pawang? Gue segede ini 'masa gak keliatan?" tanya Anara beruntun. "Terus juga, cara lo buat dapetin Argara itu kotor, murahan, ya Argara pasti jijik sama sifat lo begitu," sambung Anara. "kayak gue dong, diem-diem eh jadi istrinya." ucap Anara dalam hati.

"Gue tau gue salah, cara gue cara murahan untuk merebut seseorang. Lo pasti pernah kan ngerasain jatuh cinta sama seseorang tapi gak bisa lo miliki? Itu yang gue rasain, di keluarga gue kesepian, keluarga gue pada sibuk semua dan gak ada yang merhatiin gue satupun, dan gue gak ada temen, gue selalu sendiri disekolah. Saat pertemuan gue dan Argara kedua kali, dia dateng bagaikan pahlawan buat nolongin gue yang lagi dihadang sama preman pasar, disitu gue ngerasa, kalo gue gak beruntung di keluarga, di pertamanan, gue harus beruntung di dunia percintaan gue. Sejak itulah gue bertekad untuk memiliki Argara sepenuhnya, mulai dari situ gue sering minta tolong ke Argara buat anter atau jemput gue saat pergi maupun pulang sekolah, dan minta dia untuk temenin gue buat makan malam diluar atau dirumah."

ARGARA: Cold Husband [ END ]Where stories live. Discover now