ζ Chapter 46

26.5K 812 80
                                    

A: CH
HALLOO!! Terpantau sampai chapter ini A: CH blm ada tanda-tanda keributan ye, bingung mau ributnya gimana😤
HAHAHA, SEMOGA EMANG ADEM AYEM AJA DEH SAMPE END👍

BTW GES!
🙏 SELAMAT IDUL ADHA BAGI YANG MERAYAKAN 🙏
Dirumah pada masak apa aja nih?





[46] Pertolongan pertama.

[ H A P P Y R E A D I N G ]

[ H A P P Y R E A D I N G ]

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***

Tok! Tok! Tok!

"Anara? Lo didalem gak?" tanya Argara dari balik pintu kamar Anara.

Merasa tak ada yang menyahut, Argara mencoba mengetuk pintu sekali lagi.

Tok! Tok! Tok!

"Ra?"

Lagi-lagi tak ada yang menyahut, Argara pun dengan pelan memutar engsel pintu kamar Anara yang memang tidak terkunci.

Argara pun dapat melihat tubuh seseorang yang tubuhnya terbalut selimut dari kepala hingga kaki.

"Ra? Lo kenapa dah? Daritadi gak keluar kamar? Makan malem juga enggak," tanya Argara sambil mendekati ke kasur Anara.

Srek!

Dapat Argara lihat Anara yang sedang meringkuk dibalik selimut, membuatnya mengulurkan tangannya ke tubuh Anara, namun baru memegang lengan Anara, Argara langsung menarik cepat tangannya.

"Lo demam?!" kaget Argara.

Hah! Pasti habis hujan-hujanan tadi ini, sebenarnya mereka pulang saat hujan masih turun, melihat tidak ada tanda-tanda akan hujan berhenti membuat mereka nekat untuk pulang dengan keadaan basah.

Okey! Back to topic!

Setelah mengetahui kondisi Anara, Argara langsung turun kebawah menjumpai Bik Ijah untuk menyediakan air hangat.

"Bik, tolong siapin air hangat sama bubur ya," ucap Argara saat baru sampai didapur.

"Siap Den. Tapi kalau Bibik boleh tau untuk apa ya, Den?"

Argara yang baru mengambil termometer pun menoleh. "Nara deman Bik."

"Ya Allah, kok bisa toh, Den?"

ARGARA: Cold Husband [ END ]Where stories live. Discover now