ζ Chapter 14

31K 1K 32
                                    

A: CH
Warning : Chapter ini lagi-lagi gak jelas dan singkat banget pliss.
Lagi gak ada ide mau nulis huhu =(





[14] Club

[ H A P P Y  R E A D I N G ]

[ H A P P Y  R E A D I N G ]

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***

"Woy Ka! Bangun udah sampek nih," ucap Rendi menepuk pipi Arka yang berada disebelahnya.

Malam ini, Argara dkk pergi ke club hanya karena lagi bosen.

"Kebo lo!" sentak Rendi.

"Salah lo-lo pada bangunin gue yang lagi nyenyak tidur," ucap Arka. Arka awalnya sedang tidur dirumah, namun ada syaiton yang tak diundang datang kerumahnya dan menyeretnya ke mobil, sampai lah dia di depan club langganan mereka.

"Udah ah buru masuk, ntar mereka nunggu nya kelamaan." Rendi keluar dari mobil diikuti Arka.

Rendi dan Arka masuk ke club dan mendekati meja sahabat mereka.

"Cewek lo nih Ren, nyariin mulu. Gak bisa diem tuh muncung nya, pengen gue sedot pakek penyedot WC rasanya," adu Elang.

"Muncung lo tuh diem napa," ucap Rendi menarik bibir Elang.

"HEH! Apa-apaan lo!" Elang menyentak tangan Rendi.

"Sayangg!!" panggil Raina berjalan ke Rendi.

Cup!

Raina mencium bibir Rendi saat sudah didepan Rendi.

Rendi tersenyum. "Hai! Lagi ngapain disini?" tanya Rendi lembut.

Arka yang mendengar nada suara lembut Rendi, langsung berekspresi mau muntah. "Huek!!"

"Lagi nyuci!" sahut Raina ketus.

Rendi terkekeh dan mencubit pipi Raina. "Bercanda, sayang," ucap Rendi. "Cari tempat lain yuk, disini banyak setan. Gue luan ya sahabat-sahabat tercintah, mau mojok dulu nih abang," sambung Rendi melambaikan tangan dengan bangga ke arah para sahabatnya.

"Dih, jumpa cewek nya langsung lupa sama kita-kita," sewot Arka melihat tak suka ke punggung Rendi.

"Namanya juga non akhlak gitu tuh, jangan dicontoh," ucap Elang.

"Udah bucin," sahut Argara.

"Betul tuh bos!" ucap Zafran mengacungkan jempol.

"Lang, Lang, minggir dikit deh, gue mau tidur," suruh Arka.

"Dih! Males sih gue," ucap Elang sebal.

"Buruan bege! Gue ngantuk nih," Arka menggeser bokong Elang dengan paksa menggunakan kakinya.

Mau tak mau Elang terpaksa menggeser posisi nya.
"Puas lo!" Arka langsung menidurkan badannya di sofa club dan memejamkan matanya.

"Ini anak apa gak keganggu sama musik sederes ini apa?!" ucap Zafran.

"Ntah, sahabat lo tuh," ucap Argara melihat Arka yang sudah tertidur.

"Sahabat lo juga tuh woi!" ucap Elang sambil meminum minumannya.

Argara mengedikkan bahunya dan lanjut minum.

Cukup lama mereka berada di club itu, dan mereka akan pulang.

"Woi, Rendi kemana?" tanya Elang yang baru sadar Rendi tidak ada di antara mereka.

Argara, Arka, dan Zafran mengangkat bahu tidak tahu.

Mata Elang menyelusuri ruangan club dan menemukan Rendi yang sedang berciuman ditambah grepe-grepe Raina yang berada di sudut ruangan.

"Alig! Woi itu Rendi udah bertindak jauh!!" heboh Elang sambil menunjuk Rendi.

Mata Arka membola melihat pemandangan itu. "Mata gue!!" histeris Arka sambil menutup matanya.

Argara melirik Arka. "Sok suci mata lo!"

"Eh ayo buru pisahin tuh dua orang, sebelum ada setan yang menghasut Rendi," ucap Zafran berjalan dengan cepat kearah Rendi.

"REN!! Woi sadar!" ucap Elang sambil menarik Rendi dibantu Argara.

Rendi yang ditarik mau tak mau melepaskan ciumannya dengan muka cemberut.

"Apasih lo pada! Ganggu aja!" sarkas Rendi sambil memeluk Raina yang sudah masam mukanya.

"Ye! Lo gak tau terimakasih, masih mending kita-kita datang nyelamatin lo dari godaan setan!" ucap Arka sambil melirik Raina.

Rendi menatap malas Arka. "Arka sayangku, gue lagi nyari kesenangan, jadi jangan ganggu ya!" ucap Rendi.

Tak!

Satu jitakan jatuh ke kepala Rendi, pelakunya adalah Argara. "Pala lo kesenangan!"

"Ck! Apasih pak bos," ucap malas Rendi.

"Pulang," suruh Argara.

Rendi menoleh ke arah Raina. "Aku pulang dulu ya sayang," ucap Rendi tak rela.

Raina mengangguk dan ingin mencium Rendi namun diberhentikan oleh Elang. "Heh! Mau apa lo!"

"Mau nyium pacar gue lah!"

"Gak! Gak boleh! Gatel banget lo jadi cewek, nyium cowok duluan. Neh! Kalo mau lo cium ketiak gue!" celetuk Arka sambil mengangkat tangannya tinggi-tinggi.

"Ish! JIJIK!" Raina menggerutu kesal.

"Udah ayok kita pulang." ucap Zafran melerai semuanya.

Mereka mengangguk, kecuali Rendi dan Raina yang masih saling tatap-tatapan.

Argara menyeret Rendi keluar dari club.

Setelah itu Argara memasuki mobilnya dan buru-buru meninggalkan club itu.

'Semoga aja orang rumah udah pada tidur' doa Argara dalam hati.

To be continued.....





Raina minta di slepet kayaknya nih!
___________________________________

Jangan lupa tinggalin jejak vote dan komen sesudah bacaa ℘

•Komen 'next' disini ➛

•See you in the next chapter ᥫ᭡

•Jangan lupa untuk follow akun instagram aku ya @gitaaam_wp untuk melihat sekilas tentang Argara & Anara sekawan, yang mau follback-an bisa dm

•Jangan lupa untuk follow akun instagram aku ya @gitaaam_wp untuk melihat sekilas tentang Argara & Anara sekawan, yang mau follback-an bisa dm

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
ARGARA: Cold Husband [ END ]Where stories live. Discover now