Retour Vers Toi

2.8K 165 33
                                    

Longpart for opening season.
Tapi jangan lupa untuk vote ya. 100+ vote untuk update selanjutnya♡

Arti judulnya? Carilah di mbah google😂
.
.
.

Pintu sebuah apartemen di lantai dua berayun kasar. Seorang pemuda jangkung tampak menarik kopernya dengan lesu. Pemuda itu memasuki apartemennya dan kemudian menutup pintu apartemen dengan pelan.
Di dalam apartemen minimalis itu, si pemuda langsung membongkar isi kopernya. Ia membungkuk untuk mengambil baju-baju yang dia bawa. Pemuda itu kemudian menegakkan tubuhnya. Mata bulatnya memandang sekeliling apartemen barunya. Ia melangkahkan kakinya menyusuri apartemen. Tidak buruk untuk sebuah apartemen ukuran minimalis.

Ruang tamu terletak paling depan, masuk ke dalam ada dua buah kamar yang lumayan lebar, ke dalam lagi ada toilet dan kamar mandi yang terpisah juga sebuah dapur mungil. Di dalam ruangan yang terdapat dapur, ada sebuah pintu yang menghubungkan dengan balkon yang menghadap ke utara, tepat ke arah bangunan-bangunan menjulang tinggi yang bisa dilihat dari balkon itu.

Pemuda itu melangkahkan kakinya menuju kamar yang terletak dekat dengan kamar mandi. Ia membuka knop pintu dengan salah satu tangannya dan melangkahkan kakinya memasuki kamar. Di dalam kamar itu, terdapat single bed dan juga sebuah lemari yang tidak terlalu besar. Ia lalu meletakkan baju-bajunya ke dalam lemari.
Setelah itu, ia merebahkan tubuhnya di ranjang empuk itu.

Matanya menerawang menatap langit-langit kamarnya. Menghembuskan napas lelah, ia memutuskan untuk memejamkan matanya. Namun tak lama ia membuka matanya saat merasakan perutnya bergetar dengan bunyi yang cukup keras.
Ia menghembuskan napas lagi.

"Aku lapar." pikir pemuda itu. "Aku lupa kalau aku tidak makan dari Korea ke sini."

Pemuda jangkung bermata tajam itu pun menegakkan tubuhnya, berdiri menjauhi ranjang dan berjalan keluar kamar. Sesampainya di depan pintu apartemennya, ia membuka pintu itu cukup keras. Namun, alis pemuda itu terangkat saat mendengar suara teriakan. Ia melihat seorang wanita yang sedang menggerutu sembari membawa dua kantong plastik besar di tangannya.

''Kau mengagetkanku!'' kata gadis itu.

''Ah, maafkan aku'' katanya ringan.

Si gadis memandangnya sebal, tapi kemudian raut wajahnya berubah ceria. ''Oh! Kau penghuni baru apartemen ini?'' tanya gadis itu sembari menunjuk pintu apartemen di depannya.

Pemuda jangkung itu mengangguk bingung.

''Kalau begitu kau tetangga baruku!'' ujarnya dengan binar mata ceria. ''Aku Im Yoona. Kau?''

Pemuda itu sedikit membungkukkan badannya. ''Park Chanyeol.''

''Salam kenal Chanyeol-shi!'' gadis itu melepaskan kantong plastik yang dibawanya dan menjatuhkannya di lantai, mengambil tangan Chanyeol dan menjabatnya erat penuh semangat.

Chanyeol tertawa samar melihat kelakuan gadis di depannya. ''Apa kau tahu swalayan di dekat sini?'' tanya Chanyeol.

Yoona tersenyum cerah. ''Oh, kau mau ke swalayan? Kebetulan aku juga akan pergi ke sana. Kita bisa pergi bersama.''

Chanyeol mengangguk menyetujui.

''Tapi aku harus membuang sampah-sampah ini dulu di sana,'' Yoona menunjuk sebuah lorong di dekat tangga dan menjinjing dua buah kantong plastik besar. ''Kau tidak apa-apa menungguku?'' lanjutnya menatap Chanyeol.

Lagi-lagi Chanyeol mengangguk.

Yoona mendengus kesal. ''Hei, tak bisakah kau berbicara sedikit lebih banyak? Jangan seperti manusia es begitu!''

•Oneshoot Series• [M] Season 2✔️Onde histórias criam vida. Descubra agora