Skype Yuk, Yang

532 79 16
                                    

Belum sampai lima menit Chanyeol tiba di kamarnya, ponselnya sudah berdering nyaring. Ia mendudukkan diri di atas tempat tidur lalu merogoh tas ranselnya untuk meraih ponsel. Dijawabnya telepon itu tanpa melirik caller id, karena dari nada deringnya saja ia sudah tahu siapa penelepon di seberang sana.

"Halo, sayang."

Bibirnya mengulas sebuah senyuman tipis ketika mendengar suara tinggi khas perempuan menabuh gendang telinganya dengan lembut. Dugaannya tepat. Penelepon itu adalah Im Yoona, pacarnya semenjak dua tahun yang lalu.

"Halo yang. Tumben telepon duluan. Ada apa?" Tangan kirinya menahan ponsel agar tetap menempel pada daun telinganya, sementara tangan kanannya mulai mengeluarkan pakaian olahraga dari dalam tasnya untuk dimasukkan ke dalam kotak cucian.

"Nggak ada apa-apa. Kangen aja." Terdengar suara kikikan kecil dari speaker ponselnya.

Chanyeol menautkan kedua alisnya. Hidungnya mendengus. "Kita baru bertemu dua jam yang lalu padahal, cantik." Kakinya melangkah menuju kamar mandi. Dilemparnya seragam olahraga miliknya ke dalam kotak cucian di sana.

"Iya. Tapi kangen, nggak tau kenapa." Chanyeol terdiam.

Entah harus menjawab apa. Dirinya juga merasakan hal yang sama dengan Yoona. Rasanya tidak pas ketika kehangatan Yoona begitu jauh darinya. Cinta berpengaruh sebesar itu pada orang-orang. Namun prestise yang mengalir deras di balik kulitnya membuat ia berkilah perihal baru bertemu dua jam yang lalu.

"Skype, yuk sayang?" Suara Yoona dari speaker memecah diamnya Chanyeol.

Chanyeol menarik sudut bibirnya, menyeringai. "Males, ah," gumamnya dengan nada rendah.

Ia mengeluarkan laptop dari tasnya. Dinyalakannya personal computer tersebut. Ketika monitor-nya sudah menayangkan desktop, ia segera mengoneksikan laptop-nya pada internet.

Suara helaan napas panjang terdengar. "Ih, rese. Nggak kangen aku apa?" Suara gadis itu merajuk.

"Nggak." Chanyeol menjawab dengan nada datar. Mata hitamnya fokus pada layar laptop. Jari telunjuknya bergerak di atas track pad. Ia klik dua kali salah satu ikon shortcut pada desktop.

"Jahat." Suara Yoona terdengar semakin merajuk.

"Masa?" Chanyeol semakin fokus pada laptop-nya. "Kamu lagi on, 'kan? Coba liat laptop kamu."

Satu detik. Tiga detik. Delapan detik. Chanyeol segera memutus hubungan telepon secara sepihak ketika layar laptop-nya sudah menayangkan wajah Yoona yang bingung. Tangan kanan gadis itu masih menahan ponselnya di dekat daun telinga.

 Tangan kanan gadis itu masih menahan ponselnya di dekat daun telinga

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Katanya males! Gimana sih?" sergah Yoona. Wajah Yoona terlihat kesal namun senang di saat yang bersamaan.

Chanyeol mengulas sebuah seringai tipis. "Surprise," katanya datar.

 "Surprise," katanya datar

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
•Oneshoot Series• [M] Season 2✔️Where stories live. Discover now