Hah?! Menikah?

536 67 7
                                    

Chanyeol pikir, menikah itu hal yang mudah seperti mendapatkan nilai D pada mata perkuliahan dosen Lee.

.
.
.

"Yoona."

"Yoona-ya."

"Hai seksi."

Gadis itu masih tidur dengan tenang meskipun sedari tadi jemari Chanyeol terus bermain-main disekitar wajahnya; mengelus pipi, hidung, bibir, dan terkadang jemari Chanyeol juga bermain dengan bulu mata atau alis Yoona, seperti saat ini.

Chanyeol mengelus bulu mata Yoona membuat kelopak mata gadis itu sedikit berkerut. Chanyeol hanya tersenyum senang melihatnya. Di atas tempat tidur Yoona, mereka tidur dengan posisi saling berhadapan, dibalik selimut tebal yang menutupi hingga batas leher mereka.

"Kenapa kau terus tidur?" Chanyeol bergumam sembari mendekatkan wajahnya pada Yoona, menyisakan jarak tak lebih dari dua senti membuat hembusan napas mereka kini saling beradu.

"Yoona?"

Gadis itu tetap tidur.
"Yoona-ya." Chanyeol bergumam pelan, satu tangannya kemudian tergerak untuk menyentuh pipi Yoona, mengelusnya dengan lembut.

"Kulitmu sangat putih. Lembut. Halus. Seperti susu." Chanyeol mengulum senyum, lalu mengecup pipi Yoona, melingkarkan satu tangannya pada pinggang Yoona sembari menarik wajahnya kembali.

"Aroma tubuhmu juga segar, wangi. Hihi! Kau seperti bayi." Chanyeol semakin mendesak, mempererat pelukannya lalu memandangi bibir Yoona dengan tatapan geram.

"Kau tidak mau bangun juga?"

Yoona hanya merintih ketika Chanyeol terus mendesak. Gadis itu tengah berada di ambang kesadaran, berniat membuka mata namun bibir Chanyeol lebih dulu mendarat di bibirnya. Menciumnya dalam-dalam membuat Yoona menutup mata rapat-rapat, mengerang tertahan sembari mencengkram lengan Chanyeol dengan erat.

"Eung! Ya!"

Yoona langsung membuka mata setelah berhasil menjauhkan wajah Chanyeol dari wajahnya. Dengan kelopak mata yang masih terasa berat, gadis itu menatap Chanyeol dengan tatapan teramat kesal. Sementara Chanyeol justru tersenyum puas menanggapinya.

"Chanyeol, apa yang kau lakukan?"

"Karena kau tidak bangun," Chanyeol kembali mendesak.
"Aku bermaksud membangunkanmu dengan kecupan cinta."

Kemudian menunjukkan cengiran tiga jarinya membuat Yoona langsung menatapnya dengan wajah tanpa ekspressi. Sejenak, Yoona melirik jam yang tertempel di dinding kamar. Jarum pendeknya menunjuk angka sepuluh sementara jarum panjangnya berada pada angka empat.

"Ini sudah malam." Yoona kembali menatap Chanyeol.

"Apa yang kau lakukan di rumahku? Aku baru saja akan bermimpi dan.. Ya!" Yoona menepuk lengan atas Chanyeol cukup kuat, lalu melanjutkan dengan nada geram.

"Kenapa kau membangunkanku?! Aku bermimpi akan bertemu dengan Oh Se...."

Yoona tidak melanjutkan kalimat karena bibir Chanyeol lebih dulu membungkam bibirnya. Menciumnya lamat-lamat. Setelah menarik kembali wajahnya, Chanyeol mendengus.

"Sudah kukatakan berapa kali padamu? Jangan menyebut nama itu di depanku."

"Chanyeol!" Yoona berseru geram, memukuli lengan Chanyeol namun pria itu justru mendekapnya semakin erat. Chanyeol bahkan mengunci pergerakan kaki Yoona dengan kakinya.

"Lepaskan aku!!"

Chanyeol tak mengindahkan, menggigit bibir bawahnya dengan gemas lalu menarik kepala Yoona ke bawah dagunya. "Tidak. Aku tidak akan melepaskanmu."

•Oneshoot Series• [M] Season 2✔️Where stories live. Discover now