Te Amo

283 55 5
                                    

Ada sesuatu yang Chanyeol inginkan dari Yoona. Saudara, rival, dan satu hal lagi. Bahkan jika ia harus mencurinya dari Ji Chang Wook.

.
.
.

Setelah berbulan-bulan sejak hari pertama Chanyeol masuk wamil, ini adalah pertama kalinya Yoona bertemu dengan pemuda bermata bulat itu lagi. Hari ini Chanyeol mendapatkan hari liburnya dan ia berkunjung ke Kona Beans cafe. Yoona yang sedang melayani pembeli di meja cashier terkejut ketika menyadari bahwa pria yang diam-diam ikut mengantri diantara pembeli lainnya itu adalah sang lead rapper EXO yang dirindukannya. Pakaian casual dan topi hitam yang menyembunyikan wajah tampannya tetap tidak bisa menipu Yoona.

"Whoaa Chanyeol oppa!! Kau datang ke sini?" Tanya Yoona terkejut dan tersenyum gembira mendapat kunjungan tak terduga.

Chanyeol tersenyum dibalik topi hitamnya. "Ya. Lama tidak bertemu, Yoona." Katanya.

Dengan segera Yoona mengajak Chanyeol ke lantai 2, ke ruangan yang lebih privasi dan tenang, membiarkan adiknya menggantikan dirinya melayani para pembeli dan mengatasi para fans mereka yang loyal dan setia. Chanyeol melepas topinya dan beranjak memperhatikan ruangan yang tertara rapi. Sementara Yoona memanggil seorang pelayan dan memesankan minuman untuk Chanyeol. Yoona tidak perlu bertanya pada Chanyeol, karena ia sangat hafal minuman kesukaan pria bermata bulat itu. Black coffee. Dan tidak lama seorang pelayan datang membawakan secangkir black coffee untuk Chanyeol dan secangkir caffe latte untuk Yoona, lalu dia segera beranjak pergi.

"Aku terkejut ketika melihatmu oppa. Apa kau sedang libur hari ini?" Tanya Yoona yang telah menghempaskan tubuhnya dengan nyaman di sofa putih yang empuk.

Chanyeol kembali tersenyum dan beranjak duduk disamping Yoona.
"Ya, aku mendapatkan liburku hari ini dan aku berpikir untuk mengunjungimu." Jawabnya, meletakkan topinya di atas meja. Ia meraih cangkirnya dan menyesap pelan minuman kesukaannya. Ah, Yoona memang selalu tahu kesukaannya.

"Aku terkejut kau tahu aku sedang berada disini." Kata Yoona memperhatikan Chanyeol yang sedang menikmati black coffee-nya perlahan.

Chanyeol meletakkan cangkirnya kembali ke atas meja sambil berkata, "Sebenarnya, aku pergi ke asramamu tadi pagi tapi kau tidak ada disana. Seohyun bilang kau sedang tidak ada jadwal hari ini dan kemungkinan kau sedang membantu ibumu di Kona Beans."

"Oh, begitu." Yoona mengangguk mengerti.

Chanyeol mengambil sebuah pajangan di atas meja dan selama beberapa lama asyik memperhatikan bentuknya yang unik. Kemudian ia meletakkan kembali pajangan itu ke atas meja dan menoleh pada Yoona. Sejenak ia diam memperhatikan perempuan manis itu.

"Kau tampak senang. Apa sesuatu yang baik terjadi?" Tanyanya kemudian.

"Aku akan pergi dengan Chang Wook oppa nanti. Aku tidak sabar." Jawab Yoona, tersenyum lebar.

Chanyeol terdiam mendengar jawaban Yoona. Ia mengalihkan pandangannya pada cangkir kopi di depannya, seolah cairan berwarna hitam itu dapat menenangkan hatinya yang mendadak terasa nyeri.

"Yoona." Panggilnya kemudian setelah terdiam selama beberapa menit.

"Hm?" Yoona yang sedang menikmati caffee latte miliknya menoleh pada Chanyeol. Ia meletakkan cangkirnya kembali ke atas meja dan menatap Chanyeol yang kembali diam.

Saat Yoona hendak bertanya, Chanyeol meraih kalung di lehernya. Sebuah kalung dengan cincin sebagai bandulnya yang pernah diberikan pria itu padanya sebagai tanda persaudaraan mereka. Chanyeol memainkan cincin yang menjadi bandul kalung itu, sementara Yoona hanya memandangnya dengan bingung.

"Yoona, bersama denganku atau dengan Chang Wook hyung, mana yang lebih menyenangkan?" Tanya Chanyeol tiba-tiba. Mata bulatnya terus menatap bandul cincin yang dimainkan oleh jarinya.

"Keduanya." Jawab Yoona polos.

Chanyeol tertegun mendengar jawaban polos Yoona. Ia mengerjap menatap Yoona dan akhirnya tertawa kecil. Yoona semakin bingung memandang Chanyeol yang terus tertawa kecil. Ia tidak mengerti, apa ada sesuatu yang lucu dengan jawabannya? Perlahan Chanyeol menghentikan tawanya. Ia menyenderkan kepalanya di bahu Yoona dan tersenyum kecil ketika ia berpikir, betapa polosnya perempuan manis ini. Polos dan juga egois menurut Chanyeol. Egois, karena Yoona menginginkan mereka sekarang sebagai saudara dan, pada saat yang sama, sebagai rival.

Perempuan manis itu menginginkan banyak hal, tapi dia juga memiliki kekuatan untuk mendapatkan apa yang dia inginkan. Kekuatan yang membuat Chanyeol merasa sangat iri.
Karena itu Chanyeol menyadari suara langkah kaki seseorang yang sedang menaiki tangga dan berjalan mendekati ruangan mereka. Dan dapat ia rasakan tatapan mata yang seolah menusuknya dari belakang. Ia mengangkat kepalanya dari bahu Yoona dan melirik ke belakang, pada Chang Wook yang sedang berdiri di ambang pintu. Wajah tampannya nampak masam dan matanya menatap Chanyeol dengan tajam.

Yoona tidak menyadari kehadiran Chang Wook, ia masih terpaku pada tingkah Chanyeol yang membuatnya bingung, dan Chanyeol memanfaatkan kesempatan kecil itu. Chanyeol kembali memainkan bandul cincin di leher Yoona dan menundukkan kepalanya untuk mencium benda kecil tersebut.

"Aku sedang berpikir untuk menjadi sedikit egois, seperti dirimu." Katanya kemudian.

"Eh?" Yoona hanya mengerjap bingung.

Chanyeol tersenyum, dan mencium bibir plump Yoona. Sebuah ciuman yang lembut dan singkat. Lalu ia berbisik sesuatu di telinga Yoona, "Te amo."

Ya, ada sesuatu yang Chanyeol inginkan dari Yoona. Saudara, rival, dan satu hal lagi. Bahkan jika ia harus mencurinya. Chanyeol menoleh pada Chang Wook yang diam di ambang pintu dengan wajah yang semakin masam. Jelas Chang Wook tidak menyukai apa yang telah dilakukan Chanyeol pada kekasihnya. Dan sebuah senyuman penuh tantangan dari Chanyeol membuat mata itu semakin tajam menatap Chanyeol. Chang Wook merengut marah, lalu beranjak pergi dengan kesal.
Chanyeol mengambil topinya diatas meja dan beranjak berdiri sambil berkata, "Kurasa, aku harus pergi sekarang. Sampai jumpa lagi, Yoona."

Dan lalu pemuda bermata bulat itu beranjak pergi sambil memakai topi hitamnya, meninggalkan Yoona yang mengerjap kebingungan, tidak mengerti dengan kalimat asing yang diucapkan oleh Chanyeol tadi.

"Te amo? Bukankah itu artinya?" gumam Yoona, berpikir.

.
.
.

Chanyeol melihat Chang Wook yang sedang berdiri di dekat tangga, menyenderkan tubuhnya ke dinding dan memejamkan matanya, nampaknya dia sedang mengatur emosinya. Menyadari kehadiran Chanyeol, Chang Wook membuka matanya dan menatap pria bermata bulat itu. Tatapannya tajam, seolah memperingatkan. Namun tatapan tajam dan aura mengintimidasi dari Chang Wook itu tetap tidak membuat Chanyeol gentar.

"Hai, Hyung." Sapa Chanyeol sambil tersenyum, seolah tidak ada yang salah.

Chang Wook mendengus. Ia tahu bahwa sejak dulu lead rapper EXO ini tertarik pada Yoona yang kini telah menjadi kekasihnya. Ia tahu apa yang diinginkan oleh Chanyeol, dan tentu saja ia tidak akan memberikannya.

"Lupakan Chanyeol. Kau tidak akan pernah bisa mencurinya dariku." Kata Chang Wook, memperingatkan.

"Well, let see then." Chanyeol menyahut santai dan tersenyum. Lalu ia beranjak pergi sambil menarik topinya ke bawah untuk menutupi seringaian di bibirnya.

Ya, ia pasti akan mencuri cinta Yoona. Suatu hari nanti.

.
.
.
End

Untuk artinya bisa ditanya di mbak google yaa.

Kog pendek banget? Trus gantung pula endingnya?

Yaa emang lagi seneng bikin open ending😂🤭🙏🙈

•Oneshoot Series• [M] Season 2✔️Where stories live. Discover now