Chapter 1

4.2K 302 14
                                    

Cahaya matahari masuk melalui celah-celah jendela yang tertutup gorden, begitu pula suara alarm ponsel yang terus saja berbunyi, membuat seorang pria manis yang sedang tidur mulai terganggu dan memaksanya untuk segera membuka matanya.

"Enghhh"

Krist menggeliat kemudian bangun sambil mengucek matanya. Ia melihat jam dinding yang menunjukkan pukul 08.10.

"Oh shit, aku terlambat!" ucapnya langsung bergegas ke kamar mandi.

Setelah beberapa menit, Krist keluar dari kamar mandi dan segera memakai bajunya. Kemudian ia langsung mengambil kunci mobil dan bergegas untuk pergi ke kampus.

Krist mengemudikan mobilnya dengan kencang tapi tetap mematuhi aturan lalu lintas. Sekitar 15 menit Krist sampai di kampusnya.

Krist berlari menuju kelasnya tanpa memperhatikan jalan, hingga ia menabrak seseorang.

BRAAAKK

"Aw sakit"

Krist merasakan sakit pada pantatnya karena terjatuh cukup keras. Sedangkan orang yang ia tabrak masih berdiri tegap kemudian mengulurkan tangannya pada Krist. Krist  yang melihatnya pun memegang pria itu untuk membantunya berdiri.

Krist menatap pria itu. Warna kulit tan, postur tubuh yang tegap, garis wajah yang tegas, dan tatapan mata yang sangat tajam, membuat Krist merinding.

Sangat mengerikan!

"Ehm ma-maaf a-aku buru-buru jadi tidak melihatmu."

Pria itu langsung mendekatkan diri kepada Krist hingga jarak mereka sangat dekat, Krist bahkan merasakan nafas pria itu mengenai telinganya. Kemudian pria itu membisikkan sesuatu pada Krist.

"Kau tidak akan pernah mendapat maaf dariku" ucap pria itu lirih namun penuh penekanan.

Pria itu kemudian berlalu pergi sambil menyeringai. Krist masih membeku di tempatnya, ia seperti terhipnotis dengan apa yang dilakukan pria itu. Setelah beberapa saat Krist tersadar, namun pria itu sudah pergi dari hadapannya.

"Sial, pria itu sangat mengerikan. Aku harap aku tidak akan bertemu lagi dengannya" ucap Krist lirih.

Kemudian Krist berlari menuju kelasnya. Ia masuk secara diam-diam ketika dosen sedang menghadap kearah layar monitor.

"Kau terlambat lagi?" Ucap pria yang duduk di samping Krist.

"Sstt diamlah Mon!" ucap Krist pada temannya yang bernama Chimon itu.

Chimon tidak menjawab lagi, ia memfokuskan kembali perhatiannya pada profesor yang sedang menjelaskan materi.

Chimon tidak menjawab lagi, ia memfokuskan kembali perhatiannya pada profesor yang sedang menjelaskan materi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Krist keluar dari kampusnya ketika hari sudah gelap. Hari ini ia pulang terlambat karena harus mengerjakan tugas kelompok bersama Chimon dan yang lainnya di perpustakaan.

Stockholm [Singto X Krist]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang