Chapter 22

2.6K 256 85
                                    

Krist, New dan Kraisee telah sampai di mansion Singto di Hokkaido, yang biasa Krist dan Singto tempati saat mereka pergi memeriksakan kehamilan. Terlihat disana sudah ada Gun, Off dan Tay.

"We're home." Ucap New membuat ketiga orang yang duduk diruang tamu menoleh.

New masuk bersama dengan Krist dan Kraisee, membuat Gun dan Tay menatap sengit Krist karena masih menggap Krist adalah penyebab kematian Singto.

"Kenapa muka kalian seperti itu?" Tanya New.

"Saat aku melihat mukanya aku selalu ingat dengan kejadian dimana nyawa adikku terenggut, seumur hidupku aku tidak akan memaafkanmu!" Tegas Gun.

Krist hanya menundukkan kepalanya, memang benar apa yang dikatakan oleh Gun, Krist adalah penyebab semua ini terjadi. Jika saja ayahnya tidak menyerang mansion Singto untuk menyelamatkannya waktu itu, maka Singto masih ada disini bersama dengan mereka.

"Gun, jaga ucapanmu. Bukan hanya kau yang sedih, Krist juga merasakan hal yang sama, dia juga sangat kehilangan Singto."

"Maaf, memang semua ini salahku, kalian boleh menyalahkanku aku tidak masalah." Ucap Krist dengan menundukkan kepala dan meremat ujung bajunya.

"Bagus jika kau sadar. Jika bukan karena anak Singto, aku tidak sudi menerimamu dirumah ini, pembunuh." Ujar Gun sinis.

"Gun!" Teriak New.

"New!" Teriak Tay yang tidak terima adiknya dibentak karena New membela Krist.

Kraisee yang melihat pertengkaran keluarga langsung memijat pelipisnya. Ia tidak menyangka setelah sampai, ia akan disambut dengan pertentangan seperti ini. Kraisee melihat vas bunga didekatnya dan membantingnya dengan keras.

Pyarr

Sontak semua orang terkejut dengan apa yang dilakukan oleh Kraisee dan mengalihkan atensi mereka dari ketegangan yang barusan terjadi.

"Apa sudah selesai atau mau bertengkar hingga malam?"

"Siapa kau? Beraninya kau membanting barang milik adikku!" Ucap Tay dengan nada marah.

Kraisee hanya mengangkat kedua bahunya dan berlalu ke dapur untuk mencari makanan karena ia sudah sangat lapar.

"Hei, jawab aku atau aku akan perintahkan bodyguard untuk menahanmu dipenjara bawah tanah."

Tay sangat marah saat ini karena diabaikan oleh orang asing, begitu pula dengan Gun dan Off yang merasa heran karena berani sekali orang asing berbuat seperti itu ditempat orang lain.

Kraisee mengambil apel dan memakannya kemudian menghampiri mereka yang masih duduk diruang tamu dengan tatapan tajamnya.

"Kenapa mansion ini panas sekali, apa AC-nya mati?" Tanya Kraisee tanpa memperdulikan tatapan tajam.

"Ini kelemahan smart home, yang bisa menghidupkan barang-barang elektronik hanya sidik jari pemilik rumah." Jawab New.

"Jadi kalian akan mati kepanasan disini?"

"Siapa dia New? Bukankah tadi kau datang dengannya?" Tanya Off.

Tay dan Gun menatap Off, yang dikatakan Off ada benarnya, mengapa mereka berdua tidak menyadari itu.

New menatap Kraisee dengan malas. "Kenapa kau tidak tanya dia saja?"

"Hah baiklah aku akan menyalakan AC untuk kalian semua."

Semua orang menatap Kraisee dengan heran, kecuali New. Bagaimana dia bisa menyalakan AC padahal dia sudah diberi tahu bahwa ini adalah smart home.

Stockholm [Singto X Krist]Where stories live. Discover now