Chapter 12

2.9K 283 19
                                    

Pagi ini semua keluarga berkumpul untuk sarapan bersama. Tay, Off dan Gun baru kembali ke mansion kemarin malam setelah beberapa hari mereka mengurus pekerjaan mereka di Bangkok. Mereka berlima makan dengan tenang tanpa ada percakapan diantara mereka.

"Aku ingin mengatakan sesuatu." Ucap New memecahkan keheningan.

"Habiskan makananmu dulu Hin." Ucap Tay yang duduk didepannya.

"Baiklah."

Setelah beberapa saat mereka semua menyelesaikan sarapan mereka.

"Phi New mau bicara apa?" Tanya Gun penasaran.

New tidak menjawab tapi mengeluarkan satu benda disaku celananya, kemudian benda itu diletakkan di tengah-tengah meja makan.

"Hin apa ini? Kau hamil?" Ucap Tay membuat semua orang menatap kearah New.

"Kau gila? Aku laki-laki tulen jika kau lupa." Ucap New kesal.

"Lalu ini milik siapa?" Tay bingung kemudian menoleh kearah Singto. "Sing jangan bilang kau tidur dengan jalang lalu dia hamil."

"Tidak mungkin, aku selalu menggunakan pengaman saat tidur bersama jalang." Ucap Singto datar.

"Lalu ini milik siapa Phi New." Tanya Gun bingung.

"Milik Krist."

"APA?" Ucap mereka berbarengan.

Mereka semua terkejut dengan apa yang dikatakan oleh New, mereka tau Krist adalah anak Sangpotirat karena New sering menyebutnya.

"Hin kau jangan bercanda, dia itu laki-laki mana bisa hamil." Tay tidak percaya.

"Apa kau meragukan gelarku Tay? Aku memang bukan dokter kandungan tapi aku tau bagaimana memeriksa orang hamil. Aku bahkan sudah memeriksanya berkali-kali dan hasilnya sama, terakhir aku memberikannya testpack itu dan hasilnya postif. Dia memang hamil." Jelas New membuat Tay, Off dan Gun tercengang.

"Dan kalian pasti tau ayah dari janin yang dia kandung bukan?" Ucap New lagi.

Singto mengepalkan tangannya kuat kemudian berdiri dengan cepat hingga membuat kursi yang ia duduki terjatuh, lalu ia pergi dari ruang makan meninggalkan kakak-kakaknya yang masih terkejut.

"New apa kau serius kalau Singto ayah bayi itu? Bisa saja dia hamil sebelum diculik oleh Singto" Ucap Off memandangi New.

"Tidak Phi Off, kandungannya baru memasuki usia empat minggu. Sedangkan dia diculik oleh Singto sudah hampir 2 bulan." Jelas New.

Mereka semua diam tenggelam dalam pikirannya masing-masing, mencoba untuk mempercayai apa yang dikatakan oleh New.

Sedangkan Singto yang berada dikamarnya tidak bisa meredam amarahnya, ia memukul kaca hiasnya hingga hancur berkeping-keping, terlihat darah segar mengalir dari sela jari-jarinya.

"Sialan!" Teriak Singto dengan mengehempaskan semua barang-barang yang ada dimeja hiasnya.

Singto kemudian masuk kedalam kamar Krist, dilihatnya saat ini Krist sedang duduk melamun disofa. Singto langsung menarik Krist dan menghempaskannya ke lantai membuat Krist merasa sakit.

"Arghh." Rintih Krist dengan memegangi perutnya.

Singto langsung berjongkok dan menarik rambut Krist dengan kasar hingga kepalanya mendongak. Singto kemudian menampar pipi Krist dengan keras berkali-kali sampai darah keluar dari ujung bibirnya. Belum sampai disitu, Singto juga membenturkan kepala Krist ke tepi ranjang sehingga dahinya berdarah dan kepala Krist terasa sangat pusing. Krist terus merintih namun Singto tidak menghentikannya. Krist akhirnya pasrah jika memang ia harus mati hari ini, itu akan lebih baik daripada harus menanggung beban hidupnya sendirian.

Stockholm [Singto X Krist]Where stories live. Discover now