Chapter 4

2.9K 253 14
                                    

Siang itu Singto masuk ke kamar Krist, ia melihat Krist yang masih tertidur pulas, sesekali Krist merancau.

"tidak, tolong hentikan, sakit.. aku mohon."

Krist merancau sambil menggeleng-gelengkan kepalanya gusar. Kemudian beberapa saat Krist tertidur pulas lagi.

Setelah hampir 15 menit Singto hanya berdiri memandangi Krist yang tidur, akhirnya Singto membangunkan Krist.

"Bangun" ucap Singto dengan nada dingin.

Krist masih tertidur pulas itu tidak mendengar ucapan Singto.

"Ku bilang bangun!" Ucap Singto keras dengan menjambak rambut Krist hingga membuat posisi Krist jadi terduduk.

"aakkhhh"

Sontak saja Krist kaget dan langsung membuka matanya. Kini dilihatnya wajah yang paling ia takuti.

"Ti-tidak pergi, j-jangan lakukan itu padaku, p-pergi" ucap Krist ketakutan.

"Berani sekali kau mengusirku dari rumahku sendiri, memangnya kau siapa ha?" Singto mencengkram kuat pipi Krist kemudian mendorongnya kebelakang hingga kepala Krist terbentur sandaran ranjang.

Krist semakin ketakutan, tubuhnya bergetar dan air matanya mulai berjatuhan. Ingatannya pada malam Singto melecehkannya kembali mencuat. Seketika wajah Krist semakin memucat.

"A-apa yang i-ingin kau lakukan padaku?"

"Pakai ini."

Singto melemparkan satu setel baju dan juga salep kepada Krist.

"U-untuk apa ini?"

"Cepat pakai. Ku beri waktu 5 menit, jika kau tidak selesai dalam waktu 5 menit aku akan mencambukmu."

Krist membelakkan matanya kemudian segera bergegas menuju kamar mandi dengan sempoyongan untuk berganti pakaian. Tapi Krist tidak tahu salep itu gunanya untuk apa dan dipakai dimana.

"Ma-maafkan aku t-tapi aku tidak tau salep ini u-untuk apa" Krist menunduk kepalanya tidak berani menatap Singto.

"Oleskan pada holemu."

Krist mengangguk mengerti, kemudian ia berjalan lagi ke kamar mandi.

"Waktumu 1 menit lagi."

Singto terus melihat jamnya, hingga waktu kurang sepuluh detik lagi. Singto pun menghitung mundur.

10

9

8

7

6

5

4

3

Krist keluar dari kamar mandi dengan terburu-buru. Meski badannya sangat sakit tapi harus bergegas agar tidak mendapatkan cambukan dari Singto.

"Sekarang ikut aku" ucap Singto menarik tangan Krist dengan kasar.

"K-kita mau kemana?" Tanya Krist takut.

Singto terus menarik Krist hingga pergelangan tangan Krist memerah. Kemudian Singto melepaskan tangan Krist ketika sampai di kolam renang dibelakang rumahnya.

"Cepat kuras dan bersihkan kolam renang ini, aku ingin berenang."

Krist diam, ia berpikir jika badannya masih demam dan kepalanya juga pening, jalannya masih sepoyongan bagaimana bisa menguras dan membersihkan kolam renang.

"Apa kau tuli? Aku menyuruhmu untuk membersihkan kolam renang, cepat lakukan!"

Krist masih saja terdiam karena merasakan tubuhnya yang terasa berat. Singto pun kesal dengan Krist, akhirnya menendang Krist hingga jatuh ke kolam renang.

Stockholm [Singto X Krist]Where stories live. Discover now