BAB 2

204 40 2
                                    


•••

Setelah berbulan diam di rumah, akhirnya kehidupan baru Keira dimulai. Dia seorang mahasiswi sekarang. Terlihat jelas Keira senang masuk ke lingkungan baru, bertemu orang baru.
Keira anak yang sangat ceria, mudah untuknya bergaul dengan orang lain. Dia langsung mendapat banyak teman.

Setelah lama belajar di kampus, akhirnya Keira mulai beradaptasi. Kesibukkan sebagai anak kampus membuatnya lupa dengan kenangan menyedihkan di SMA, bahkan dia sedikit melupakan obsesinya pada pacar khayalan.
Keira benarbenar serius belajar. Dia sangat rajin. Kampus berjarak satu jam perjalanan dari rumahnya, namun Keira selalu datang paling awal. Dia tak pernah telat sekali pun.

Hingga di tengah semester, saat kelas Bahasa Inggris, seperti biasa Keira akan duduk di barisan paling depan. Dia menatap lurus ke papan tulis.

"Rey!" gumam Keira tanpa sadar. Dia tatap lekatlekat nama yang ada di papan tulis. Apakah di kampusnya ada pria bernama Rey?

Belum puas melamun, teman sekelas Keira datang satu per satu. Seseorang maju ke depan kelas menghapus tulisan di papan tulis. Keira mengetap bibir merasa tak terima melihat nama itu dihapus.

Dosen pun datang. Menyampaikan materi lalu memberi tugas. Yang berani disuruh ke depan untuk mengerjakan soal di papan tulis dan menuliskan nama di belakang jawaban yang ditulis.
Bukannya buruburu memikirkan jawaban, Keira malah memikirkan hal lain.

"Eca, kelas mana yang menempati ruangan ini sebelum kita tadi?" tanya Keira pada teman di sampingnya.

"Kelas F kayaknya."

"Kelas F?"
Keira tersenyum sendiri. Dia akan mencari tahu apakah ada Rey di kelas F. Jika dugaanya benar, harusnya ada.

Program studi yang Keira ambil adalah Manajemen. Dan untuk tahun ini ada enam kelas Manajemen, dari A sampai F. Keira sendiri berada di kelas E.

***

Sudah berharihari Keira berusaha mencari informasi tentang anak kelas F. Dia bisa memastikan bahwa orang dengan nama itu benarbenar ada, tapi belum sekali pun Keira bertemu orang itu.

"Mulai minggu depan setiap matkul Hukum Bisnis, kelas kita akan disatukan dengan kelas F!" beritahu ketua kelas.

Mendengar itu Keira langsung bersorak dalam hati. Akhirnya dia memiliki kesempatan melihat Rey. Apakah Rey yang ini akan sama seperti Rey dalam novelnya?

Dia sudah tak sabar menunggu hari sabtu.

***

Begitu datang ke kelas, keadaan kelas masih kosong. Keira terus melirik ke pintu dengan tak sabar. Waktu pelajaran hampir tiba, mahasiswa yang di luar, masuk berbarengan. Keira jadi kesulitan mencari orang itu.

Sepanjang pelajaran Keira mencoba fokus. Berusaha tak memikirkan hal lain selain pelajaran.

"Nama kamu siapa?" tanya Dosen sebelum menjawab pertanyaan dari mahasiswa yang baru saja bertanya.

"Rey!" jawabnya.

Mendengar nama itu sontak membuat Keira langsung menoleh. Jadi pria yang dari tadi duduk di sampingnya adalah Rey? Rey yang dia cari?

'Yaa Tuhan!' Keira menggenggam pulpen dengan erat. Dia melirik lagi, perasaannya sangat aneh sekarang. Obsesi masa remajanya ada di sampingnya. Meskipun mereka hanya sama dalam nama tapi Keira merasa seolah melihat tokoh novelnya berubah jadi nyata.

Rey di sampingnya sangat tinggi. Karena meski mereka duduk, Keira harus mendongak untuk melihat wajahnya. Dia memang tak setampan tokoh novel yang selalu Keira bayangkan. Tapi, Rey yang ini sangat manis di mata Keira.

NoktahWhere stories live. Discover now