Siren

286 27 2
                                    









Setelah memakai kaos besar yang ia curi dari salah satu rumah dekat pesisir. Dengan kaki telanjang minhee berjalan terus.


Di sebuah ruko minuman, ia terpukau melihat mobil pertama kali.


"Apa ini?"


"Itu mobil"


Minhee tak peduli ucapan manusia yang mendekatinya. Tidak menyadari mata pria itu menatap penuh arti pada kaki jenjangnya.


"Masuklah, siapa namamu?"


Tak menjawab, minhee masuk pelan-pelan ke mobil. Si pria mengunci setelah ikut masuk.


"Tenanglah, kita akan bersenang-senang"


Mobil antik itu dikendarai, minhee lagi-lagi dibuat kagum karena benda yang ia naiki bisa berjalan.


"Matamu indah, seperti bukan manusia"


"Aku memang bukan manusia"


"Kau lucu sekali"


Minhee memutar mata malas, dia kan memang bukan manusia. Sampai ia mengernyit saat mobil berhenti dikebun luas yang sepi. Hanya ada pohon dan rerumputan.


Tersentak saat tangan kasar pria disampingnya mulai merabai tubuhnya.


"Singkirkan tanganmu"


"Kau tak bisa melakukan apa-apa, diamlah manis"


Saat telapak tangan si pria menapak dipaha atasnya, amarah minhee mulai muncul. Mata biru mudanya menatap tajam pria kurang ajar itu.


"Kau membuatku marah"


"Kau-AKHHH"


Dengan panik melepaskan tangan minhee yang mencengkeram lehernya. Jari-jari lentik itu bisa saja menusuk kulitnya.


Tak puas dengan cekikan, minhee membenturkan kepala pria itu berkali-kali ke jendela pintu sampai darah menetes semakin banyak.


Gerakan berhenti dan mata terpejam, minhee menghempas leher si pria. Menyeringai puas, minhee mengusapkan darah ditangannya di kemeja yang dipakai si pria.















Setelah meninggalkan mobil di kebun liar, minhee berjalan terus sampai ke pemukiman kembali. Ia masuk ke sebuah toko, kedatangannya membuat pemilik bingung.


"Mencari apa, tuan?"


Langsung siaga mengetahui pemilik toko adalah seorang laki-laki.


"S-saya tidak macam-macam. Saya hanya seorang pemilik toko"


Pria itu mengamati penampilan minhee lalu meringis, tidak memakai celana dan alas kaki, terlihat kotor kaki bawah minhee.


"Kemari, biar aku bersihkan kakimu"


Diam saja saat tangannya diraih. Minhee mengangkat kaki buru-buru pria itu menahannya. Mereka sudah duduk.


"Jangan tinggi-tinggi, bagian pribadimu bisa terlihat"


"Namaku minhee"


Heran dengan orang yang dibasuh kakinya ini, pria pemilik toko agak takut karena wajah minhee begitu datar.


"Aku yunseong, minhee berasal darimana?"


"Pantai"


"Ya?"


"Iya, aku dari pantai"


Bingung bukan main, tapi yunseong mengangguk saja. Mungkin minhee habis mengalami kecelakaan atau sedang hilang.







.





Tbc

Love Bug • HwangminiOù les histoires vivent. Découvrez maintenant