kafe (9)

79 20 1
                                    













Chaehyun sudah sesenggukkan dan kai menenangkan anak cantik itu. Jimin masih memeluk minhee dari samping.


Perpisahan, entah apa yang terjadi empat karyawan yunseong itu tidak tahu. Kemarin minhee mengirim pesan hari ini adalah hari terakhirnya berkerja di cafe. Minseo di kursi hanya diam seperti bingung mencerna semuanya.


"Udah, kan kita masih satu kota"


Jimin menghela nafas, minhee terlihat sok tegar sekali. Inginnya meminta minhee mencurahkan isi pikiran tapi ya tidak mungkin.


"Tapi-"


Chaehyun tercekat, ia tak jadi menanyakan apa yang sebenarnya terjadi.


Setelah memeluk empat temannya satu-persatu, minhee betulan keluar. Ia berjalan gontai ke arah halte.


Tapi beberapa saat setelah duduk, mobil yunseong berhenti didepannya. Pria itu keluar dan menghampiri minhee.


"Aku kira bapak marah"


"Nggak, saya anter ya"


Minhee menggeleng, "ayah sama bunda lagi nganterin minwoo ke bonbin"


"Yang ada kamu salah rute naik bus lagi galau gini"


Minhee sedikit mendongak, harusnya yunseong lebih galau. Tapi pria itu masih menghampirinya dan berniat mengantarnya pulang.


"Maafin aku ya pak"


"Minhee...ayo pulang biar kamu lekas istirahat"


Akhirnya menurut, minhee diam saja saat ia dituntun masuk ke mobil yunseong.











Sore yang sejuk, minhee duduk di ayunan belakang rumah dengan ekspresi kosong.


Setelah 2 hari menginap di apartement yunseong-hanya menumpang tidur, minhee baru menyadari apa yang ia rasakan pada bosnya.


Walau yunseong kecewa padanya, tapi pria itu tetap baik, tetap menatapnya dengan hangat dan lembut.


Ia masih diliputi marah dan sakit hati terhadap pernikahannya, minhee belum betulan berdamai dengan keadaannya.


Akhirnya setelah mengobrol panjang, semalam ia dan yunseong memutuskan untuk saling menjauh dahulu. Yunseong dengan tenang mengijinkan minhee pergi, memeluknya dalam tidur untuk terakhir kali.


Keduanya hanya bertopang pada takdir entah mereka nanti akan bersama atau tidak. Minhee lebih berharap yunseong menemukan pasangan yang layak dan lebih baik darinya.


Pria itu pantas. Memejamkan mata dan merilekskan kaki, minhee terkejut saat minwoo memanggilnya.


"Sayang kok udah pulang"


"Udah mau tutup"


Minhee tertawa, ia menoleh tak menemukan bundanya, paling langsung mandi.


"Mama kok disini?"


"Iya, pengen"


"Mah, tadi iwo liat beruang"


"Iyakah?"


"Iya, kaya om yunseong"


Minhee tersenyum sembari mengusapi kepala anaknya.


"Sekarang mama dirumah ya sama minwoo"


"Beneran mah?"


"Iya dong. Mau nggak?"


"Mauuuu"


Minwoo memeluk leher mamanya erat. Otak anak kecilnya berfikir mamanya akan selalu menemaninya dan ia bahagia.


"Bau acem, mama mandiin ya???"


"Iya, muah ma"








.






Tbc


Love Bug • HwangminiWhere stories live. Discover now