kafe(2)

105 23 2
                                    








Sudah hampir 4 bulan minhee dirumahnya. Ia seperti kembali ke masa lebih muda-ya walau sekarang juga cukup muda. Minwoo lebih banyak ikut neneknya dari pada menempelinya.


Balita itu hanya akan ikut minhee saat akan tidur dan didongeng.


Tidak tahu harus bersyukur atau bagaimana. Selama anaknya baik-baik saja sepertinya biarkan.


Serim sudah 2 kali mengajak minwoo jalan-jalan berdua. Entah tapi sepengelihatan minhee serim selalu sendirian tak bersama selingkuhannya yang sialan itu. Minhee tak sudi memikirkannya.


Anehnya minwoo selalu meminta pulang ketika sore. Seolah mengetahui apa yang dialami mamanya.


"Cari kerja ya? Udah bosen dirumah doang" seloroh minhee pelan sambil mengusapi kepala anaknya yang sedang tidur siang.


Bunda dan ayah juga sedang dirumah. Memastikan minwoo betulan pulas, minhee keluar menyusul bundanya sedang diruang tengah.


"Bunda, minhee pengen kerja"


Bunda kang melepas kacamatanya, menatap anak tunggalnya secara serius lalu mengangguk.


"Iya, nanti bunda bilangin ke ayah agar-"


"Bunda, minhee cari sendiri. Boleh kan?"


"Yaudah"


Mungkin keadaan minhee sudah membaik, tanpa bekerja pun minhee sudah memiliki banyak simpanan dari orangtuanya. Bukan tipe yang hedon, makanya tak habis-habis.


Lagian pendidikan minhee tinggi. Anaknya juga pintar, bunda tersenyum kala merasa tak perlu mengkhawatirkan.










"Kafe? Nak kamu serius???"


Minhee tersenyum manis pada ayahnya, bunda juga tak menyangka.


"Minhee tadi langsung cari nemu banyak. Besok minhee bakal kirim lamaran kerja lewat email. Pada nggak terlalu jauh juga"


Ayah memijit pelipisnya "sayang, kalau nggak mau diperusahaan ayah, kamu bisa ke temen ayah, apa aja bisa kok"


Tiba-tiba pandangan minhee datar, bunda menyadarinya cepat-cepat memberi kode pada sang suami.


"Aku nggak mau sering ketemu sama papanya minwoo. Kalian tahu kan maksud aku?"


"Minhee..." tegur bundanya


"Maaf, tapi minhee bakal tetep ngelamar besok"


Akhirnya ayah mengangguk. "Lakuin apa yang pengen kamu lakuin"


Pria cantik itu beranjak duduk diantara kedua orangtuanya. Senyum manis tak luntur, bunda gemas lalu menguyel wajah anaknya.


"Liat nih. Akibatnya kalau bayi punya bayi. Bisa kumat setiap waktu manjanya"


Ayah terkekeh, ikut mengusap kepala minhee. Membisikkan banyak harapan agar minhee bahagia dan tak ada orang yang menyakiti anaknya lagi.









.






Tbc



Love Bug • HwangminiWhere stories live. Discover now