Siren(2)

157 26 3
                                    





Minhee bersedia saat yunseong menawari untuk tinggal. Yunseong masih berfikir minhee hilang ingatan, padahal minhee betulan dari pantai.


Ia manusia duyung, bersikeras mengatakannya pun yunseong hanya tersenyum padanya.


Tidak bisa membuktika juga karena ia tak bisa berubah sembarang tempat. Yang ada ia akan ditangkap warga untuk dijadikan tontonan.



Maka dari itu, minhee menuruti saja apa yang yunseong katakan padanya. Yunseong mengajarinya apa yang dilakukan manusia normal.



Membersihkan diri, memakai pakaian. Menyiapkan makan, bahkan membantu yunseong melayani pembeli. Yunseong terpaksa mengakui minhee istrinya karena banyak yang bertanya penasaran.



Pun dia betulan menyukai minhee. Paras cantik dan mata birunya, ucapan tenangnya, yunseong segera mungkin akan menjadikan minhee istrinya betulan.



"Kau bersedia menikah denganku?"



Minhee menyerahkan mug berisi jus buatannya pada yunseong. Ia duduk disamping si tampan.



"Aku sebatang kara disini, aku tak pernah tertarik pada siapapun. Tapi setelah bertemu denganmu, aku merasa pertama kali menyukai seseorang"


"Yunseong, aku betulan bukan manusia biasa"


"Kau belum membuktikannya. Tapi jika sungguhan kau bisa berubah menjadi duyung, aku tak peduli"


Yunseong berlutut didepan minhee dan menggenggam tangan halus pemuda misterius ini.



"Yunseong..."











Agak lama membuatkan minhee identitas, baru yunseong bisa mendaftarkan pernikahan mereka. Rasanya bahagia sekali, hidup sendiri sejak lulus sekolah. Akhirnya ia mempunyai teman hidup.



Hari ini yunseong mengajak minhee kerumahnya. Memang tinggal ditoko, tapi ia mempunyai rumah lumayan luas didekat pesisir. Terpencil dan hanya mempunyai sedikit tetangga, ia membayar orang untuk merawat rumahnya.



"Apa kau yakin sepekan? Apa tidak terlalu beresiko? Tokomu sangat ramai"


"Tenanglah, aku punya tabungan"



Pelan-pelan didorongnya pelan bahu minhee agar duduk manis dimobil.



"Aku berencana mencari dua karyawan, bergantian berjaga toko, bagaimana menurutmu?"


"Tertata sekali, jika maumu begitu yasudah"


"-tapi kau bagaimana?" Lanjut minhee menatap sang suami yang fokus menyetir, katanya sih hanya lima belas menit dari toko jarak rumah yunseong.


"Dirumah bersamamu, sesekali aku atau kita akan ke toko juga"


"Um, baiklah"








.

Tbc

Love Bug • HwangminiWhere stories live. Discover now