46 || Ragu untuk melakukannya

74.1K 13.6K 31.6K
                                    

Halo kembali lagi ke cerita ini💓

Semoga suka terus yaaa

Jangan lupa komen tiap paragraf🤩

Love yall🥰🥰🥰

Jangan lupa setel musik yg kamu sukaaa🥰

><><><

Abbie berhenti tepat di sebuah taman sebelum menuju apartemen Khages, gadis itu mencari kursi taman dan langsung duduk di sana, kebetulan suasana di siang hari ini tidak banyak orang, terlebih cuaca saat ini sangat mewakili isi hatinya.

Saat ini sedang mendung, mungkin tidak lama lagi akan turun hujan, Abbie mencoba untuk menenangkan dirinya sebelum benar-benar kembali bekerja. Ia masih memikirkan apa yang sudah ia putuskan tadi, ia mengatakan hal yang seharusnya tidak ia katakan.

Meninggalkan Khageswara demi Nia sahabatnya? Apakah ini keputusan yang baik untuk ke depannya? Atau dirinya terlalu gegabah untuk mengatakan itu?

Abbie mengusap air matanya yang tiba-tiba keluar sendiri. Ia merasa sangat kesal pada dirinya sendiri.

Namun lagi-lagi kalimat Nia muncul saat gadis itu berurai air mata dan mengatakan, "Gue suka sama Khages, Bie. Gue gatau kenapa bisa sesuka ini sama orang, bahkan saat temen gue yang bisa dapetin dia, gue garela," ucap Nia sangat menangis, "gue egois ya?" Tanya Nia seraya tertawa lirih.

Akankah Abbie tega untuk tetap berpacaran di saat temannya sakit sendiri? Setega itukah dirinya? Jelas tidak mungkin, seberat apapun melepaskan kekasih, sahabat lebih utama di hati dan pikirannya.

Mungkin lelaki bisa menyenangkan kita untuk sesaat, namun sahabat? Abbie bersama Nia sedari SMP, sudah tiga tahun dirinya berteman, dan hanya karna satu orang, hubungan selama tiga tahun ini selesai begitu saja?

"Abbie," panggil Abbie sendiri pada dirinya, "lo tega bahagia di atas penderitaan temen lo?" Tanyanya sendiri.

"Lo temen terberengsek, Bie. Bener kata Nia, gue emang berengsek, bahagia di atas kesedihan temen gue sendiri, sahabat yang selama ini bantu kehidupan gue di saat sulit. Dan karna satu cowok, gue lupain semua itu."

Wajar Nia menyukai lelaki sebegitunya, sedari kecil gadis itu tidak pernah hidup bersama ayahnya, seharusnya Abbie maklum soal itu.

Suara notif ponselnya masuk membuat Abbie terkejut. Orang yang sedang di pikirkan malah muncul.

Ketua renang :
Udah selesai urusannya?

Abbie dengan berat hati menjawab pesan Khages.

Abbie :
Udah kok

Ketua renang :
Sini ke apart hehe

Abbie :
Iya lagi mau OTW

Ketua renang :
Siapp, di tunggu yaa

Abbie tidak membalas pesan Khages lagi dan segera jalan menuju gedung apartemen di mana lelaki itu tinggal dan dirinya bekerja. Abbie memasuki gedung tersebut, bahkan satpam di sana sudah sangat mengenalnya karna seringnya ia berada di sana.

Gadis itu memencet lantai di mana kamar lelaki itu berada, saat di dalam lift Abbie terus terbayang soal tangisan Nia dan senyuman Khages yang terus membayangi otaknya. Sesampainya di sana, Abbie langsung keluar dari lift dan segera menuju pintu apartemen lelaki itu.

KHAGESWARA (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang