48 || Permintaan sebelah pihak

66.8K 12.7K 12.8K
                                    

Halo everyone, kemaren saya lupa ingatan, mohon dimaklumi xixixi, kalo lupa bisa baca part sebelumnya

Part ini agak ngeselin, jadi mohon bersabar, ini ujian kehidupan

LOVE U GENGS❤️

....

Abbie terdiam mendengar permintaan Nia, ia menatap gadis itu dengan dadanya yang berdenyut, angin seakan mengerti keadaan saat ini dengan bertiup kencang membuat arah rambut Abbie berubah. Dengan sakit ia tersenyum tipis, "maafin gue ya, Nia," ucap Abbie lalu pergi setelahnya.

Nia tertohok, apa maksud dari kalimat Abbie barusan? Maaf untuk apa?

Meninggalkan Khages atau berhenti memperjuangkannya? Tidak terasa air mata Nia keluar, ah sial ia sakit sekali rasanya mengingat betapa bucinnya Khages pada mantan sahabatnya. Kenapa Abbie seberuntung itu?

Di sini yang sangat mencintai lelaki itu terlihat cukup jelas, tapi kenapa Khages tidak melihatnya sama sekali? Nia mengusap air matanya yang sempat keluar. Gadis itu melangkahkan kakinya menuju teman-temannya sekarang, Salsa, Via dan Santi.

Lain dengan Abbie yang sekarang terdiam di kantin sendirian, ia memakan roti. Sekitar 4 bungkus ia membelinya, dan satu botol Aqua. Ia masih meresapi kalimat Nia yang sangat menyentil hatinya, entah kenapa sangat mengejutkan.

Sebelumnya ia ingin melakukannya sendiri, namun setelah Nia mengatakan ini, ia jadi ragu. Dan tentunya sangat takut, di sela-sela ia sedang berpikir seseorang duduk di depannya.

"Hai," sapa Abram.

"Kak Abram?" Abbie terkejut, Abram tersenyum lebar, "Pawangnya kemana?" Tanya Abram membuat Abbie menstabilkan keterkejutannya.

"Ada, maksudnya gatau di mana." Abram mengangguk paham lalu menyodorkan air dengan suhu dingin pada Abbie.

"Tukeran yaa," setelahnya lelaki itu pergi, dan Abbie tersenyum tipis, lalu mengambil air yang diberikan Abram, ya saat ini waktu yang tepat untuk minum air dingin agar pikirannya kembali normal. Ia harus siap untuk membuat keputusan yang benar, lalu gadis itu sibuk memakan makanannya.

Lain dengan Khages yang dari tadi terdiam membuat yang lainnya bertanya, "kenapa lo?" Tanya Cou karna sedang membahas strategi, lelaki itu bengong.

"Gapapa," jawab Khages, "gatau kenapa deg-degan," ucap Khages. Membuat Delion yang semula terdiam, kini mengambil tindakan untuk menyodorkan botol minumnya, sontak Khages menoleh ke lelaki itu.

"Buat nenangin pikiran," ujar Delion tanpa melihat Khages, lelaki itu tersenyum tipis lalu dengan cepat mengambil sodoran botol air putih, entah mengapa ia merasakan hal tidak enak pada dirinya. Apakah ini pertanda baik atau buruk?

Tak lama seusai membahas strategi, akhirnya mereka berpisah untuk kembali ke kelas melanjutkan ujian pelajaran terakhir. Khages bertemu dengan Abbie, saat ingin menyapa gadis itu tidak menoleh ke dirinya sama sekali membuat senyum lelaki itu yang semula hendak mengembang, langsung luntur.

Dan yah ujian berjalan seperti biasa, dan akhirnya semua murid bebas untuk kembali ke rumah, namun Khages sebelum pulang, menunggu gadis itu sampai akhirnya keduanya bertemu.

"Tadi makan sama siapa? Maaf aku tadi kumpulan anak voli—"

"Sendiri," potong Abbie seraya tersenyum, "gapapa santai aja, btw hari ini aku pulang sendiri aja."

Khages mengernyit, ia jadi menerka-nerka apakah dirinya membuat kesalahan hari ini? Perasaan tadi pagi baik-baik saja, kenapa harus seperti ini? Lelaki itu tidak bisa menahan pertanyaannya.

KHAGESWARA (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang