꒰ completed - sirius black x readers ꒱
꒰ written in bahasa indonesia ꒱
en·am·or /iˈnamər,eˈnamər/
be filled with a feeling of love for.
gadis itu sering dijahili oleh sebuah
kumpulan bernama marauders, tapi
siapa sangka dia akan jat...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
─────────────────
Author
Setelah Quidditch selesai, tentu saja semua murid di Hogwarts langsung melangkahkan kaki mereka memasuki Aula Besar untuk menyantap makan siangnya, dan menunggu jam pelajaran berikutnya.
Para siswa Gryffindor langsung berjalan mendekat kearah James, Sirius, Remus, dan Peter yang sudah mendudukkan diri di tempat mereka seperti biasanya. "Woah! Gryffindor menang," kata James yang terlihat sangat senang.
"Prongs, kau sangat keren di pertandingan quidditch tadi, kai bisa menyusul adik laki-lakiku seperti itu." Sirius berseru, menepuk pundak sahabatnya beberapa kali dengan bangga. "Thanks, Padfoot," jawab James, masih tersenyum bangga.
Phoebe menatap kearah kumpulan Marauders sambil tersenyum kecil dan melanjutkan kegiatannya, mempelajari kembali pelajaran yang akan diadakan setelah ini. "Transfigurasi,... Pelajaran tentang Animagus?" beonya saat melihat jadwal pelajaran di kertas dengan tulisan 'Hogwarts Schedule'.
Sirius yang mendengar Phoebe langsung tersedak, membuatnya terbatuk sebentar. Phoebe menolehkan kepalanya ke sebelah dan mendapati Sirius yang sekarang sedang mengelap mulutnya menggunakan saputangan miliknya.
"Sirius, ada apa?" tanya Remus bingung kearah sahabatnya itu. Sirius menggerakkan bola matanya menunjuk kearah Phoebe yang sekarang sedang membaca buku penjelasan tentang Animagus.
Remus membulatkan matanya sempurna saat membaca judul buku yang Phoebe baca, lalu menatap kearah Sirius, menggelengkan kepalanya pelan lalu mengkerutkan dahinya, memberi kode, "Lalu apa?" Sirius menghela nafasnya pelan.
Sirius berdeham, "Transfigurasi adalah pelajaran selanjutnya, ya?" ia berkata seraya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Remus langsung ber'oh'ria pelan dan menganggukkan kepalanya mengerti.
"Ya, Black," Phoebe menjawab pertanyaan yang dikatakan oleh Sirius tadi. "Aku tidak bertanya kepadamu, Glass." pemuda Black itu memutar posisi duduknya menghadap kearah Phoebe yang masih membaca buku bacaannya.
"Aku hanya menjawab. Daripada kau tidak direspon oleh oleh satu orang pun, Black," sahut Phoebe sekali lagi, membuat Sirius menaikkan kedua alisnya terkejut dengan ucapan gadis itu. "Kau.. Berani juga denganku, eh, Glass?" kata Sirius menantangnya.
"Bukan.." Phoebe tergagap, ia mengkerutkan dahinya takut. Sirius tertawa kecil melihat kearah wajah Phoebe yang menurutnya sangatlah lucu sekarang ini. "Kau terlihat takut," ucapnya, membuat Phoebe menggelengkan kepalanya spontan.
"Hei, Prongs, lihatlah Glass. Wajahnya saat ketakutan sangat lucu." Sirius berseru kearah James yang masih asyik mengobrol bersama Frank Longbottom dan sekarang sudah merespon Sirius dengan langsung memutar kepalanya, melihat kearah Phoebe yang matanya sedikit melotot takut.
