33. christmas, gift, & weasleys

1.2K 196 99
                                    

─────────────────

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

─────────────────

Author

Christmas in 1979

Seorang Auror perempuan yang memakai jaket yang lumayan tebal itu berjalan dengan langkah yang cukup cepat dan terlihat tidak sabar untuk pergi keluar dari tempat kerjanya itu. Auror itu menghela nafasnya panjang, kemudian dia berjalan menuju pintu keluar dari Kementrian Sihir Inggris, yang merupakan tempat kerjanya itu.

Tidak dia sangka, tiba-tiba saja ada seorang pria yang muncul di depannya seraya menatap kearah Auror itu dengan tatapan yang sedikit mengambek. "Akhirnya kau selesai mengurus hal-hal seperti Sihir Gelap, Penyihir Gelap, dan Segala-Sesuatu-Yang-Gelap di Kementrian," celoteh sang pria, membuat Auror itu terkikik geli.

"Sirius," panggil Auror itu, tersenyum simpul kearah kekasihnya yang bernama Sirius itu. "Selamat Natal. Bagaimana? Apakah James, Remus, Peter, dan Lily baik-baik saja?"

Sirius yang mendengar pertanyaan kekasihnya yang merupakan seorang Auror itu mengangguk mantap, lalu dia mendekatkan wajahnya, mengecup bibir kekasihnya itu singkat. "Aku sudah menunggumu, Bea. Hari ini hari natal, Bea. Kau masih saja bekerja.." katanya yang membuat Phoebe mengkerutkan kening, merasa bersalah.

"Oh Demi Godric, maafkan aku. Tadi, sebetulnya ada sesuatu yang terjadi di Kementrian. Berkata kalau ada tanda-tanda Pelahap Maut lagi di Diagon Alley—jadi aku ikut kesana kemudian membahas sesuatu dengan Auror-Auror yang lainnya—" Phoebe mengusap wajahnya kasar, dia mengutuki dirinya sendiri. Kenapa di hari natal seperti ini dia malah sibuk?

"Tidak masalah," Sirius berkata, merangkul bahu Phoebe erat kemudian lanjut berjalan, "Ini pasti sudah sekitar jam 6 petang.." kata Phoebe, dia mendengus.

"Jam 5 lebih 15 menit sebenarnya," Sirius mengecek arloji Muggle-nya dan mendatai jarum pendek di angka lima lebih sedikit kemudian jarum panjangnya berada di angka tiga, "mau melihat sesuatu yang menarik?"

Phoebe menaikkan alisnya sebelah, penasaran dengan 'hal menarik' yang dikatakan oleh Sirius tadi. Sirius akhirnya menarik tangan Phoebe pelan, membawanya ke tempat yang tidak ada banyak orang yang berkumpul.!

"Voila!"

Sirius menunjuk ke sebuah kendaraan, sepeda motor. "Wah, bagus," Phoebe terkesiap, dia menjulurkan tangannya dan mulai menyentuh sepeda motor itu dengan gugup. Menurut Phoebe, kalau barang baru seperti ini dia harus memegangnya dengan sangat hati-hati supaya tidak tergores atau semacamnya.

"Bukan hanya itu, ini bisa terbang juga," Sirius menambahkan, kemudian Phoebe menaikkan alisnya sebelah, "Kau dapat darimana? Hadiah natal dari siapa ini?" dia bertanya, membuat Sirius meresponnya dengan terkikik geli.

𝐄𝐍𝐀𝐌𝐎𝐑, sirius blackWhere stories live. Discover now