43. suspicious

780 140 193
                                    

─────────────────

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

─────────────────

Author

Tepat dua minggu setelah para anggota Orde foto bersama, hari ini Phoebe dan para anggota menerima berita yang sangatlah meresahkan dan tidak dapat dipercaya.

Marlene dan Dorcas ditemukan meninggal di rumah mereka masing-masing. Kali ini tidak ada yang selamat. Marlene dan keluarga McKinnon, kemudian Dorcas dan keluarga Meadowes sudah dihabisi semua tanpa sisa oleh Pelahap Maut kemarin malam.

Phoebe kini di tengah-tengah rapat para Auror di British Ministry of Magic. Jantungnya berdegup sangat kencang, sampai dia merasa jantungnya akan berpindah tempat.

"McKinnon dan Meadowes..." Minister Bagnold memulai, memasang pose berpikir, "Mereka keturunan Darah-Campuran."

Phoebe menahan nafasnya, wajahnya sudah pucat, dan seluruh badannya merasa tidak enak, perutnya mual dan kepalanya sangat pusing. "Apa yang harus kita lakukan sekarang?" tanya Alice khawatir, Minister Bagnold pun berpikir.

"Glass, kalau bisa.. suruhlah Mr Potter dan Mrs Potter tetap bersembunyi. Lalu anaknya mereka.. Darah-Campuran. Jangan sampai ditemukan oleh Pelahap Maut ataupun You-Know-Who." kata Minister Bagnold, Phoebe mengangguk pelan menanggapinya kemudian langsung beranjak berdiri dari tempat duduknya.

"Lalu Remus John Lupin, katamu, Glass? Temanmu yang Berdarah-Campuran juga?" tambah Minister Bagnold, membuat Phoebe menoleh dan mengangguk. "Peter William Pettigrew juga, Bagnold, dia juga Berdarah-Campuran, katanya.

"Peter Pettigrew? Anak yang selalu berjalan-jalan kemana saja bersama James dan Sirius? Anak yang selalu menempel dengan Sirius tepatnya dan melakukan apapun yang disuruh olehnya?" ujar Minister Bagnold dengan nada yang intens.

Phoebe menatap Minister Bagnold lumayan lama, terlihat cukup kaget dengan apa yang dikatakan oleh perempuan bersurai gelap itu. "Ya, ya.. Mungkin.." katanya kurang yakin, tetapi dia pernah mengingat kalau Sirius menyuruh Peter untuk mengambil buku catatannya dulu saat tahun keduanya di Hogwarts tetapi gagal karena Peter terlalu takut, pengecut.

"Bea," panggil Phillip, membuat Phoebe menoleh menghadap kakak laki-lakinya dan menerima memeluk erat darinya. "Semuanya akan baik-baik saja, oke?"

Phoebe menggeleng, "Tidak Phillip. Kau tidak mengerti. Marlene dan Dorcas, mereka—mereka adalah sahabat-sahabatku.. Dan aku—aku takut kalau setelah ini Lily yang menjadi korban selanjutnya.."

Phoebe pun langsung menepis tangan dan mendorong tubuh kakak laki-lakinya itu pelan, kemudian langsung berjalan menuju pintu ruangan, membukanya, dan membanting pintu itu lumayan kencang. Phillip menatap kearah pintu yang dibanting oleh Phoebe itu dengan datar, menghembuskan nafasnya pelan.

𝐄𝐍𝐀𝐌𝐎𝐑, sirius blackWhere stories live. Discover now