36. peter?

1K 180 118
                                    

─────────────────

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

─────────────────

Author

St. Mungo

Para Marauders; bersama Lily, Marlene, dan Dorcas berkumpul di dalam satu kamar. Mereka masih saja menatap diam dan dalam kearah Phoebe yang sampai sekarang masih memejamkan matanya, belum siuman.

"Kondisi Miss Glass sudah cukup membaik, hanya saja.. Luka goresan itu akan membekas tidak bisa kuhilangkan memakai mantra sihir untuk menghilangkannya.." kata Miriam Strout, yang kemudian direspon oleh anggukan dari ketujuh anak itu.

"Saya permisi dulu,"

Pintu kamar ditutup rapat secara perlahan, kini mereka semua menundukkan kepala, menandakan kalau mereka masih menunggu Phoebe hingga perempuan itu sadar kembali. Sirius menggenggam erat tangan Phoebe, mengelusnya dengan lembut dan perlahan.

Kemudian Remus, bola matanya masih menatap kearah lengan Phoebe yang terdapat bekas goresan pisau oleh Bellatrix kemarin di Leaky Cauldron itu. Setelah kejadian kemarin, Tom langsung membereskan tempatnya itu dengan sihir dan sedikit bantuan dari peri-rumahnya dan pelayan yang memakai pakaian dan topi penyihir yang compang-camping berwarna hijau tua kusam dan membawa alat pembersih sihir di kedua tangannya.

Untung saja James dan kawan-kawannya itu baik hati, jadi mereka membantu Tom membereskan Leaky Cauldron sebentar kemudian langsung membawa Phoebe yang sudah pingsan ke St. Mungo.

Kembali ke posisi sekarang, suasana hening. Hanya terdengar angin yang menghembus di kamar yang lumayan luas itu. Bahkan mereka bisa mendengar langkah kakipara Healer yang sudah pasti letaknya jauh di koridor Hospital.

Suasana memang sangatlah hening dan tidak ramai, hingga beberapa detik kemudian.. Brak! Pintu kamar di dobrak seseorang, dengan segera Sirius langsung meraih tongkat sihirnya dari jaket kulitnya, mengacungkan tongkatnya kearah orang yang baru saja masuk ke dalam kamar ini.

"Kau! Berhenti disana!" katanya, masih mengacungkan tongkatnya ke arah orang yang sekarang sudah berjalan, kemudian berdiri tepat di depannya. "Astaga Sirius Orion Black, ini aku, Mary," tahan orang itu yang ternyata seorang perempuan dengan sosok yang sama dengan Dorcas.

Hanya saja perempuan ini kulitnya lebih terang sedikit dan rambutnya lebih keriting dan pendek. "Mary, kau darimana saja sebenarnya? Kita tidak pernah mendapatkan kabarmu," tanya Marlene penasaran sekaligus curiga.

"Aku? Oh, berlibur ke Asia bersama keluargaku karena ada urusan, pekerjaan ayahku yang merupakan seorang Muggle. Lalu aku mendengar ada beberapa serangan Pelahap Maut lagi di London. Aku langsung bernagkat menaiki pesawat—that's a Muggle thing—kemudian langsung berlari cepat ke St. Mungo—" Mary sekarang menjelaskan semuanya, membuat Marlene menatapnya melongo, begitu juga dengan Dorcas.

𝐄𝐍𝐀𝐌𝐎𝐑, sirius blackWhere stories live. Discover now