12. sirius & marlene

1.7K 285 72
                                    

─────────────────

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

─────────────────

Author

Beberapa hari telah berlalu, Halloween's Day juga telah berlalu, dan sekarang sudah menyambut bulan November yang membuat suhu udara sangat dingin, hingga para murid-murid Hogwarts yang berada di dalam Aula Besar ini menggigil kedinginan.

Phoebe memeluk dirinya sendiri, wajahnya menjadi lumayan pucat karena gadis itu sensitif dengan suhu udara yang rendah. Bibirnya menjadi pecah-pecah dan tubuhnya gemetaran.

"Demi Godric, Phoebe. Kau terlihat sangat tidak sehat." Lily memberikan teh hangatnya kepada Phoebe, membuat gadis bersurai pirang kotor itu menerimanya, mengucapkan terimakasih dengan suara yang sangat pelan, lalu meneguknya pelan.

Setelah beberapa saat, tubuh Phoebe menjadi lumayan hangat dan kembali menjadi normal. Wajahnya yang pucat menjadi hangat, bibirnya juga menjadi lebih baik kondisinya dibandingkan tadi.

"Itu lebih baik," Phoebe mendesah lega. Sirius melihat kearah gadis itu dengan khawatir, dia terus melahap makanannya seraya memperhatikan gadis didepannya itu.

"Glass," panggil Remus yang membuat gadis bermarga Glass itu menoleh, mendapati pria yang memanggilnya tadi memberikan syal di sekitar lehernya itu. "Thank you, Lupin." jawab Phoebe tersenyum kecil kearah Remus.

Sirius yang melihat pemandangan didepannya langsung menggenggam sendok dan garpunya dengan tangan yang bergetar, seketika dadanya terasa sesak dan ingin mengeluarkan amarahnya. Tapi Sirius menahannya, dia mencoba untuk tidak marah walaupun itu susah.

"Black?" panggil Phoebe untuk yang ke beberapa kalinya berhasil membuat Sirius yang tadinya tenggelam dalam pikirannya sadar kembali. "Ya, Glass?" Sirius menyunggingkan senyuman hangatnya kepada gadis didepannya itu.

"Kau tidak apa-apa? Kau tadi terdiam terus," tanya Phoebe khawatir lalu beranjak berdiri, menjulurkan tangannya dan meletakkan punggung tangannya di dahi Sirius. "Aku baik-baik saja, Glass." jawab Sirius cepat, menyingkirkan tangan Phoebe secara perlahan darinya.

"Ah? Begitukah?.." Phoebe menghela nafasnya lega, ia langsung meraih sendok dan garpunya, segera melahap makan siangnya itu dengan cepat. Beruntungnya Phoebe, makanan hari ini adalah sejenis sup. Jadi dia tidak akan mati kedinginan.

"Setelah ini aku ada quidditch," James berkata seraya menepuk tangannya semangat. "Seeker dari Gryffindor, James Fleamont Potter, dan itu adalah aku."

Sirius hanya bisa terkikik geli mendengar perkataan sahabatnya yang suka sekali menyombongkan dirinya itu. "James, mungkin kalau kau punya anak, mungkin anakmu akan benci padamu nantinya," ledek Phoebe sambil terkekeh pelan.

𝐄𝐍𝐀𝐌𝐎𝐑, sirius blackWhere stories live. Discover now