30. spending some time

1.4K 206 65
                                    

─────────────────

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

─────────────────

Author

Autumn 1979, Florean Fortescue's Ice Cream Parlour, Diagon Alley.

"Lily dan James tidak ikut?"

Sirius mengangguk, kemudian lanjut memakan es krim rasa vanilanya yang sudah dia pesan tadi di toko es krim milik keluarga Alice. "Padahal Lily pasti menyukai es krim ini, enak sekali." Phoebe menundukkan kepalanya lesu, kemudian kembali melahap es krim rasa salted caramel blondie di dalam cupnya.

"Tapi ada kita, 'kan," Remus berdeham, membuat Phoebe mendongak dan tertawa kecil. "Ah ya, benar—ada Remus dan Peter yang menemaniku dan Sirius." katanya tersenyum lebar, Peter mengangguk senang.

"Setelah ini mau pergi kemana lagi?" tanya Peter, menggaruk leher belakangnya. "Entahlah. Kita jalan-jalan saja, mungkin nanti ketemu sesuatu yang menarik." jawab Sirius mengedikkan bahunya.

Phoebe mengangkat kepalanya lagi, bola matanya bergerak melihat sekeliling Diagon Alley, tempat dimana para murid-murid Hogwarts membeli perlengkapan mereka dan mengambil uang mereka di Gringotts.

Phoebe melihat ada seorang siswa yang sedang melihat-lihat burung hantu bersama orangtuanya. Dia tersenyum, melihat keluarga yang harmonis seperti itu membuatnya sangat senang. "Bea, kau suka anak-anak?" tanya Sirius, membuat Phoebe menoleh kearah kekasihnya kemudian mengangguk mantap.

"Anak-anak sangatlah menggemaskan, Sirius. Kau juga suka mereka?" Phoebe bertanya balik, Sirius mengangguk pelan. "Aku bisa membantumu jika kau ingin memiliki anak sekarang," katanya seraya menyeringai kecil, membuat Remus dan Peter langsung tersedak es krim mereka dan akhirnya terbatuk.

"Astaga, Pads!" bentak Remus, memukul kepala Sirius lumayan kencang menggunakan buku bacaannya. "Sirius..." Peter mengacak rambutnya, menatap ngeri kearah sahabatnya itu.

"Kita belum menikah, Sirius." Phoebe menggelengkan kepalanya pelan, Sirius hanya terkekeh kemudian mengecup bibir kekasihnya itu pelan, "Jadi, kapan menikahnya?" dia bertanya, membuat Phoebe berkedip beberapa kali.

"Sirius, kenapa malah membahas ini.." kata gadis itu, salah tingkah karena kata-kata yang dikatakan oleh kekasihnya itu. "Oh, ayolah, kau juga tidak sabar kan.." Sirius kembali menggodanya, membuat wajah Phoebe tambah memerah.

Remus berubah menjadi pucat, sedangkan Peter sekarang meletakkan kepalanya diatas meja dan tubuhnya sedikit berkejang-kejang. "Kenapa ini terjadi kepada kita.." Peter bergumam, Remus mereponnya dengan anggukan kepala.

𝐄𝐍𝐀𝐌𝐎𝐑, sirius blackWhere stories live. Discover now