TS|| part 29

29.4K 3.9K 528
                                    

Hai,ada yang nunggu up?

Jangan lupa kasih voment nya🌻Makasih:))

Semoga terhibur~~

Happy reading.

************



Di dalam ruangan, sekumpulan orang tengah sibuk memperhatikan seseorang yang tengah berbicara menjelaskan beberapa tentang proyek.

Gevan dengan lihai berbicara dihadapan para orang-orang penting di perusahaannya. Semua menyimak dengan tenang, termasuk Leon yang tengah mencatat semua hasil rapat.

Hingga tiba-tiba ponsel Gevan yang berada di atas meja pun berdering mendadak membuat semua orang yang berada di ruangan rapat itu pun terdiam.

Gevan melirik ke arah ponselnya, terlihat sebuah nama yang seketika membuat dirinya mengernyitkan dahinya.

Kamu siapa?

Leon yang tak sengaja melihat hal itu pun langsung menatap Gevan.

"Leon,tolong angkat siapa tahu ada hal yang penting." ujar Gevan.

"Ini siapa pak? Kok namanya--"

"Istri saya," ujar Gevan membuat Leon mengangguk.

"Siap pak, silahkan dilanjut biar saya yang mengangkat teleponnya." ucap Leon.

Setelah itu Leon pun pamit keluar ruangan untuk mengangkat panggilan dari istri si pemilik ponsel,Leon sendiri juga bingung ada apa dengan gadis itu yang tiba-tiba menelpon Gevan di jam kerja.

"Halo,"

"Mana om Gevan?!"

"Buset santai bu bos,kenapa? Bilang aja nanti saya sampaikan ke Gevan."

"Ini,bapak bicara sendiri."

"Selamat pagi menjelang siang pak,"

"Iya,ada apa ya pak?"

"Saya dari pihak sekolah Belva ingin bertemu dengan wali murid Belva,untuk menyelesaikan masalah karena Belva terlibat pertengkaran dengan teman seangkatannya."

"Oh iya baik pak,nanti akan saya sampaikan kepada wali Belva untuk segera datang ke sekolah."

"Terima kasih,kami tunggu ya pak di ruang kepala sekolah."

"Udah tau kan? Sekarang suruh kesini,sekalian bawa es krim ya,makasih."

"Ta--"

"Yeee si Bagong malah dimatiin."

Setelah itu Leon kembali masuk ke dalam ruangan,Leon menghampiri Gevan dan berbisik di telinga pria tersebut.

Terlihat Gevan masih sibuk dengan rapatnya,hingga tak menyadari kehadirannya yang sudah berada didekat pria itu.

"Belva berantem sama temannya,lo diminta ke sekolah," ujar Leon berbisik.

"Hah?"

"Bini lo dipanggil kepala sekolah,gara-gara berantem katanya." bisik Leon.

Brak

"Kok bisa?!" pekik Gevan sembari menggebrak meja membuat semua orang yang berada di ruang rapat langsung terkejut dan menatap ke arahnya.

"Ah maaf," ujar Gevan pada semua orang disana.

"Dia dimana?" tanya Gevan.

"Di ruang kepala sekolah, sekarang lo kesana aja dulu selesaiin masalah bini lo," ujar Leon dan dibalas anggukan oleh Gevan.

Terlanjur Sah [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang